Rekor Pertemuan PSG vs Munchen, PSG Berpotensi Menang
JAKARTA, metro7.co.id – Paris Saint-Germain (PSG) akan melawan Bayern Munchen di final Liga Champions musim ini di Stadion Da Luz, Senin (24/8) dini hari waktu Indonesia. PSG pernah menghancurkan Munchen di Liga Champions.
Laga PSG vs Munchen akan jadi pertandingan yang seimbang sekaligus final ideal Liga Champions 2019/2020. Kedua klub sama-sama berstatus klub besar dengan komposisi skuad mumpuni.
Langkah PSG dan Munchen ke partai puncak juga meyakinkan. Les Parisiens menyingkirkan RB Leipzig 3-0, Munchen juga memiliki skor yang sama untuk memulangkan Olympique Lyon.
Meski demikian, Munchen pernah merasakan keterpurukan usai dihancurkan PSG di Liga Champions. Momen itu terjadi di fase grup saat kalah telak 0-3 pada musim 2017/2018 di Stadion Parc des Princes.
Tampil dengan kekuatan penuh tidak membuat Munchen perkasa di kandang PSG. Klub ibu kota Prancis yang ketika itu dilatih Unai Emery tanpa banyak kesulitan menang 3-0 sekaligus meraih poin penuh.
Gol pembuka PSG datang dari bek kanan Dani Alves di menit kedua usai memanfaatkan umpan kompatriotnya, Neymar. Alves datang dari belakang memanfaatkan sisi kiri pertahanan Munchen yang terbuka lebar.
Pada waktu itu perhatian sebagian pemain Munchen tertuju pada Neymar yang bermain di sisi kiri atau sisi kanan dari pertahanan Munchen. Karena itu, ketika Neymar beraksi, sisi pertahanan mereka lowong.
Pada menit ke-31 Edinson Cavani mencetak gol dengan spektakuler. Usai menerima operan dari Kylian Mbappe, Cavani melepaskan tembakan kaki kanan melengkung dari luar kotak penalti yang tidak bisa diantisipasi kiper Sven Ulreich.
Neymar akhirnya menutup kemenangan PSG menjadi 3-0 di menit ke-63 usai memanfaatkan bola rebound. Gol itu bermula dari tendangan Mbappe yang gagal disapu bersih dengan sempurna oleh Javi Martinez. Namun, bola liar itu lebih dekat kepada Neymar yang dengan mudah memasukkan bola ke gawang Ulreich.
Sepanjang rekor pertemuan kedua tim, PSG lebih unggul atas Munchen dengan meraih 5 kemenangan dan 3 kali kalah dalam delapan pertandingan.***(cnnindonesia)