Belanja Rokok Masyarakat Kotabaru Lebih Tinggi dari Beras
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Kotabaru menunjukkan tingginya konsumsi rokok pada masyarakat Kotabaru. Tingginya konsumsi rokok ini bahkan mengalahkan biaya yang dikeluarkan untuk belanja beras dan padi-padian lainnya. Secara rata-rata pada tahun 2021 pengeluaran perkapita penduduk Kotabaru untuk rokok dalam sebulan adalah Rp 98.467, angka ini jauh lebih besar daripada pengeluaran untuk beras perkapita selama sebulan yang hanya sebesar Rp 71.462.
Tingginya konsumsi rokok yang melebihi konsumsi makanan pokok ini berpotensi pada peningkatan kemiskinan rumah tangga dimana rumah tangga memilih untuk membelanjakan uangnya untuk membeli rokok ketimbang kebutuhan pokok. Bahkan dari data Susenas tahun 2021 juga diketahui bahwa pengeluaran perkapita rokok mengalahkan pembelian ikan dan sayur-sayuran.
Pengeluaran rokok yang lebih tinggi daripada bahan pokok ini terjadi khususnya pada masyarakat menengah dan atas. Harga rokok yang tinggi tidak membuat kedua kelompok masyarakat ini mengurangi konsumsi rokok namun justru mengurangi konsumsi beras dan bahan makanan lainnya yang dapat berakibat pada kurangnya gizi yang didapatkan oleh anggota rumah tangga. Padahal merokok justru dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berujung pada kematian.
Pemerintah Kotabaru telah melakukan beragam cara kampanye agar masyarakat dapat meninggalkan kebiasaan merokok namun hal ini menjadi percuma apabila tidak ada kesadaran pada pribadi masing-masing. Seharusnya kepala keluarga dapat memberi contoh dalam keluarganya paling tidak dengan mengurangi konsumsi rokok dan menggantikannya dengan membeli bahan makanan bergizi seperti sayur-sayuran dan ikan sehingga kualitas hidup anggota keluarganya dapat meningkat. Dengan contoh yang baik dalam keluarga diharapkan anggota keluarga yang lain pun bisa mengurangi atau bahkan tidak mengonsumsi rokok dan nantinya kebiasaan baik ini dapat menular ke keluarga lainnya.
Penulis: Madonna Simatupang, ASN pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Kotabaru