IP2MKES Makassar dan Keterlibatanya Dalam Membangun Daerah
Oleh : Maria Susana Ndao (Anggota IP2MKES makassar)
Dalam membangun suatu daerah yang makmur tentu peran pemerintah pusat maupun daerah belum cukup, tentunya diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang diambil agar tidak terjadinya ketimpangan sosial dan menjadikan daerah yang demokratis.
Apalagi UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah daerah memiliki fungsi penting yakni, sebagai sarana bagi masyarakat baik perseorangan, kelompok masyarakat maupun organisasi kemasyarakatan dalam mengekspresikan kebutuhan dan kepentingan, sehingga proses pembentukan kebijakan daerah lebih responsif terhadap kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
Kalaupun kita melihat saat ini, Indonesia memiliki mayoritas masyarakatnya diisi oleh kalangan pemuda atau usianya produktif.
Data ini tentunya membuktikan bahwa masa depan bangsa ini berada di tangan pemuda, dan kaum muda sebagai agen perubahan untuk menentukan masa depan bangsa dan daerah kedepanya.
Kehadiran IP2MKES makassar tentu akan berdampak baik bagi daerah kedepannya walaupun hanya menawarkan sedikit gagasan dalam membangun Elar Selatan itu sendiri. Seperti yang kita lihat bawasanya saat ini keterlibatan para alumni IP2MKES Makassar di setiap instansi-intansi di Kabupaten Manggarai Timur, dan justru mereka mampu bersaing di lingkungan sosial maupun struktural.
Keterlibatan pemuda tentu bukan sebagai objek tetapi sebagai subjek. Tidak bisa kita pungkiri bahwa pemuda saat ini hanya di jadikan objek para elit politik. Seharusnya kita sebagai pemuda sejak dini dibimbing dan dididik dan mempersiapkan secara matang sehingga pemuda nantinya mampu menjadi pemimpin dalam membangun daerahnya sendiri.
Organisasi IP2MKES Makassar yang tentunya sangat berorientasi kedaerahan khususnya dalam mengawal peroses akselerasi pembangunan di Kecamatan Elar Selatan, tentunya sedikit terlibat dan memberikan kontribusi kepada daerah dengan melaksanakan kunjungan daerah dan diskusi-diskusi terhadap masalah yang terjadi di Kecamatan Elar Selatan.
Dan ini tentu merupakan salah satu manfaat dan bentuk kepedulian kami sebagai putra dan putri Elar Selatan.
Lembaga yang terhimpun dari tiga elemen ini yakni pemuda, pelajar dan mahasiswa ini memiliki kesadaran akan pentingnya memaknai sebuah pergerakan menuju kemakmuran daerahnya.
Dalam akhir tulisan saya ini, Bung Karno pernah mengatakan “Beri aku 1.000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia,”.
Dasar pemikiran ini kita dapat mengartikan bahwa kelompok pemuda merupakan fase kehidupan manusia yang mana di dominasi oleh karakteristik ideal sebagai pendobrak yang giat berkomunikasi dan teguh pada prinsip untuk keberlangsungan pembangunan daerahnya.
Sejarah dunia mencatat bahwa setiap perubahan yang terjadi di muka bumi ini selalu didominasi oleh kemunculan gerakan para kelompok pemuda. Oleh karena itu pemuda dikatakan agen perubahan (Agen Of Change).*