Mengokohkan Komitmen Keislaman dan Kebangsaan 74 Tahun HMI
Oleh: Syawal, S.Pd, S.AP, M.Pd.
Pengurus PMD KAHMI Maluku Tengah
74 Tahun mengawal dan bersama NKRI. Orde Lama, Orde Baru dan Revormasi tiga gelombang perubahan dan arah kebijakan negara HMI selalu bersama. Kuat dengan cara pengkaderan kematangan berfikir, bertindak, serta berilmu kualitas Insan Cita. Dengan begitu kader HMI disepanjang perjalanan bangsa Indonesia selalu membuat “terapi kejutan”.
HMI tidak kehilangan kesempatan untuk menentukan jalannya sendiri organisasi ini tumbuh dan berkembang, sebagai anak kandung umat, lahir dan besar ditengah lautan masyarakat Islam mayoritas Indonesia membawa visi keislaman “turut Qur’an dan Hadits”. Juga bersama mengawal kemerdekaan negara disaat 3 tahun Indonesia merdeka.
Visi keislaman turut Qur’an dan Hadits. Setidaknya ada dua cara pertama, memahami rencana ilahi melalui penalaran. Kader menggunakan daya inteleknya untuk memahami dan kemudian menggunakan perintah-perintah Tuhan untuk membangun tatanan yang dapat menuntun individu untuk mengatur masyarakat. Kedua, memahami rencana ilahi melalui pengalaman wahyu dan kenabian. Tujuan pewahyuan ialah agar manusia mengetahui kehendak Tuhan.
Bersama mengawal kemerdekaan negara disaat 3 tahun Indonesia merdeka. Kami memahami benar bahwa memang Islam merupakan agama mempunyai hubungan paling dekat dengan politik, negara, dan kekuasaan. Namun demikian tidak bisa disimpulkan bahwa Islam mengajarkan suatu sistem sosial kemasyarakatan termasuk negara. Dalam pandangan Islam bentuk formal suatu negara merupakan persoalan duniawi (hasil ijtihad) lahirlah Indonesia. Jadi negara Indonesia buah ijtihad founding father yang menyatukan anak bangsa “Bhineka Tunggal Ika” harus dipertahankan.
Oleh sebab itu kehidupan keislam dan kebangsaan yang baik adalah yang disemangati oleh iman (keislaman) dan diterangi oleh ilmu (dalam bernegara) kata kunci HMI memiliki dua komitmen yaitu komitmen ke-Islaman dan komitmen kebangsaan-keindonesiaan. Nurcholish Madjid Keterpaduan antara keislaman dan keindonesiaan sebagai perwujudan nilai-nilai Islam yang universal.
Senada M.Amin Abdullah bahwa tingkat kualitas keberadaban dan kemartabatan suatu bangsa dan negara sangat ditentukan bagaimana corak hubungan antara keimanan dalam agama dan kebhinekaan kehidupan sosial dalam bangsa-negara.
HMI tidak boleh kehilngan vitalitas kebangsaan disaat gairah keagamaan merembes ke dalam arena politik. yang secara bersamaan kita akan kehabisan energi untuk menyatukan yang terserak. Tugas kita hari ini adalah menyiapkan agenda masa depan untuk menyebarkan “misi peradaban”.
Selamat Milad Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Yakin Usaha Sampai.