Oleh Hervita Liana, SH.

(Aktivis Disabilitas Banua Provinsi Kalimantan Selatan)

Salah satu kelebihan ku adalah menulis karya terbaik dalam pikiran dan jiwa ku ini. Walau hanya satu tangan yang berkerja menulis dan menulis di depan laptop atau komputer. Walau pun aku seorang penyandang disabilitas fisik sejak lahir, tetapi segala sesuatu ku jalani dengan rasa selalu bersyukur kepada Tuhan. Memang selama 2 tahun lebih ini banyak kuhabiskan waktu untuk menulis opini atau pun artikel tentang kehidupan penyandang disabilitas atau pun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan tentang pemilu akses disabilitas, dan lainnya.

Menulis juga bisa menghasilkan uang, walau pun tidak seberapa, jika system dollar sih banyak, tapi semua harus di syukuri berapa pun dapat rezeki nya, selalu ucapkan terima kasih kepada Tuhan, hari ini kita bisa hidup di dunia, masih diberikan kesempatan untuk melangkah, bernafas, beraktivitas, berkerja dan beribadah. Semuanya sangat indah jika bisa berbagi kepada semua orang. Bagi yang membacanya agar termotivasi dan terinpirasi oleh masyarakat. Alhamdulillah tulisan saya diterima dengan baik oleh media-media online atau pun cetak. Walaupun saya bukan penulis yang handal atau internasional apa umum nya, tetapi saya berusaha yang terbaik agar karya tulis saya ini bisa dinikmati oleh para pembaca opini atau altikel di media online dan cetak.

Ada 27 karya tulis saya di media online dan cetak yang telah terbit sejak saya menulis pada Tahun 2018, 2019, 2020. Ada nya budaya bercerita merupakan fakta bahwa sedari kecil kita dibiasakan mendengar cerita sebelum tidur tapi apakah kita pernah dibiasakan membaca, baik dalam bentuk tulisan atau bergambar?.

Kita seringkali merasa kehidupan ini tidak adil. Kesulitan dan penderitaan yang dalam, sangat menyakitkan hati dan menyedihkan. Tapi saya belajar banyak dari yang namanya kesabaran dan keikhlasan. Semua yang saya rasakan ada hikmahnya. Dan semua pengalaman saya, dapat dirasakan dan juga membantu melihat bahwa sebagaian besar kesulitan yang kita hadapi adalah kesempatan bagi kita untuk menggali siapa sejatinya diri kita ini dan pula bisa berkontribusi untuk membantu kepada sesama hamba Tuhan di muka bumi ini dan saling berguna untuk semua.

Setiap Episode kehidupan Adalah Skenario Tuhan yang Maha Agung. Kita hanya perlu yakin setiap Episodenya akan berakhir indah.

Terimalah segala yang menjadi ketentuan-Nya, tanpa harus memilih mana yang harus kita syukuri, tetaplah percaya bahwa apapun yang Tuhan tulis untuk kita adalah yang terbaik, tak peduli yang Tuhan tulis adalah kisah senang, sedih, kegagalan, dan bahkan kehilangan sekalipun.

Sadarilah bahwa kita hidup untuk menghamba pada Tuhan, maka apa pun yang ditetapkan oleh-Nya harus tetaplah berbaik sangka, apa pun yang menjadi kehendak-Nya pasti membawa keberkahan tersendiri.

Dia sabar bukan berarti pandai, melainkan ia sadar bahwa mengeluh itu tak ada gunanya menangisi keadaan kita sebagai manusia. tangguh, ikhtiar dan tawakal adalah gerbang keberhasilan. Marilah semua kita buktikan, lawan keterbatasan fisik walau seorang disabilitas dengan karya-karya terbaikmu jangan mudah putus asa dan harus buktikan kita bisa dan bisa meraih mimpi besar. Tetap semangat!.

Pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia di dunia ini adalah sama, namun manusia itu sendirilah yang membedakan di antara sesamanya, baik berwujud sikap, perilaku, maupun perlakuannya. Pembedaan ini masih sangat dirasakan oleh mereka yang kebetulan penyandang disabilitas, baik sejak lahir maupun dewasa. Tentu saja, berbedaan tersebut tidak diharapkan oleh manusia, baik yang disabilitas maupun yang non disabilitas.

Dalam segala hal yang berurusan dengan aktivitas fisik, kaum penyandang disabilitas mengakui dan menyadari bahwa mereka memang berbeda, bukan dalam arti kemampuan, namun lebih pada dalam berproduksi. Seringkali cara pandang masyarakat dalam melihat hasil kerja kaum penyandang disabilitas mengacu kepada pendekatan kuantitas.

Kita buktikan seorang disabilitas pun bisa menulis. Ayo!, kita memulai kebiasaan untuk menulis dalam segala bentuk. Ada yang senang menulis tulisan faksi, science, budaya, hukum dan lain sebagainya.

Kita bisa menuangkan pemikiran kita dalam berbagai bentuk tulisan. Menulis itu gampang – gambang susah, bila kita mau belajar dan terus belajar, kita akan bisa menulis. Menjadi penulis yang cerdas dan berguna. Awalnya saya tidak bisa menulis, setelah saya ingin mencoba dan yakin dan bisa menulis, akhir nya saya bisa menulis opini dan artikel walaupun dalam proses belajar.

Menulis cerita kehidupan gambaran-gambaran susah karena kita harus penuh dengan perasaan atau juga menulis memang harus menguasai semua bidang, tetapi cukuplah dari apa yang kita kuasai kemudian kita tuangkan secara terperinci dan lengkap dalam bentuk tulisan.

Yakinlah, sepanjang tulisan kita dibuat secara sistematis pasti akan dibaca oleh orang lain dan akan selalu dikenang. Orang akan selalu mengenang kita dan kitapun bisa tetap menjaga eksistensi ilmu yang kita miliki sampai orang tidak lagi membaca tulisan kita.

Mulai sekarang mari kita budayakan menulis sehingga apa yang ada saat ini tidak akan hilang di masa yang akan datang. Ilmu itu berguna jika kita bisa mengamalkannya dan salah satu bentuk pengamalannya adalah dengan cara menulis. Salam sehat dan sukses semua dan semoga menjadi inpirasi. Terima kasih.****