PADANGSIDEMPUAN, metro7.co.id – Pemerintah Kota Padang Sidempuan bersama Badan Pangan Nasional menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di Kota Padang Sidempuan yang dilaksanakan di depan Plaza ATC dan di Pasar Inpres Saroha Padang Matinggi, selama dua hari terhitung mulai hari ini, Kamis (16/2/23).

Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution, SH.MM saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa “Kegiatan ini kita laksanakan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di tengah gejolak inflasi, kegiatan ini merupakan kolaborasi Pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya untuk menahan kenaikan harga di pasaran. Saya berharap dengan kegiatan ini kita bisa mengendalikan inflasi dalam arti menjaga daya beli masyarakat, dan juga memperhatikan nilai tukar petani kita,” ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa operasi Gerakan Pangan Murah ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan sampai harga pasar stabil. Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga berpesan kepada para Distributor untuk mengikuti aturan Pemerintah.

“Saya berpesan kepada para Distributor, baik itu Distributor Gas, Pangkalan gas, Distributor Gula Pasir, Distributor Minyak Makan, untuk mengikuti aturan, jangan menjual produknya melampaui harga eceran tertinggi dipasaran seperti yang telah ditetapkan Pemerintah sehingga masyarakat kita bisa terbantu ditengah gejolak Inflasi ini,” tegas Irsan.

Ditengah Gerakan Pasar Murah tersebut, salah seorang pembeli, Fatimah mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang telah menggelar Gerakan Pangan Murah ini.”Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang telah menggelar operasi Gerakan Pangan Murah ini, sebab dengan adanya operasi ini, kami masyarakat sangat terbantu ditengah tingginya harga bahan pokok di pasaran, dan semoga Pemerintah bisa segera mungkin untuk menstabilkan
harga bahan pokok tersebut,” pintanya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Forkopimda, Sekda, para Asisten, para pimpinan OPD dan undangan lainnya.Dari pantauan, menjelang sore seluruh komoditi habis terjual di serbu warga. ***