BANJARMASIN, metro7.co.id – Perhelatan pilgub Kalsel auranya mulai menghangat setelah terang – terangan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin – Hasnur mendapat restu dari Pengusaha terkaya di Kalsel H Syamsudin Andi Arsyad atau lebih dikenal H Isam di Jakarta, baru – baru tadi.

Hal itu semakin memantapkan H Muhidin untuk bersaing dan berkontestasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalsel 2024 nanti sebagai Calon Gubernur dan untuk wakilnya yakni anggota DPR RI dari Golkar sekaligus pemilik klub Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman atau lebih akrab disapa Hasnur.

Kedua tokoh Kalsel itu bertemu dengan H Isam di Ibukota Jakarta.
Seperti yang dikutip dari Kontan.co.id.

Restu H Isam ke pasangan tersebut, cukup mengejutkan banyak pihak, khususnya di Kalsel, pasalnya selama ini banyak yang berasumsi Acil Odah yang akan ketiban pulung mendapat dukungan si Crazy rich Kalimantan Selatan itu.

Diketahui restu pengusaha sukses H Isam cukup berpengaruh pada perhelatan pemilihan kepala daerah di Kalsel, karena ketokohan Pengusaha tajir ini sudah sangat dikenal khalayak baik di kalsel maupun tingkat Nasional.

Lalu bagaimana dengan peluang Hj. Raudatul Jannah atau Acil Odah ?

Selama ini jika melihat gelagat dan rajinnya terjun ke masyarakat, istri Paman Birin yang juga Ketua TP PKK Provinsi Kalsel ini mengindikasikan siap maju ikut dalam kontestasi pilgub kalsel mendatang.

Salah seorang pemerhati politik Kadarisman berpendapat dirinya tidak terkejut kabar H Muhiddin berpasangan dengan Hasnuryadi untuk maju dalam Pilgub Kalsel 2024.

“Bahkan pada pertengahan tahun 2023 saya sudah mendapat info A1 jika pasangan tersebut telah didorong oleh seorang konglomerat tambang,” ungkapnya.

Ditambahkan Kadarisman, kendati mendapat dukungan penuh H Islam atau Syamsudin Arsyad kepada pasangan tersebut jalan masih memberi tantangan bagi keduanya.

Tantangan pertama Muhiddin harus membangun koalisi untuk memenuhi jumlah syarat kursi, mengingat PAN tidak bisa berdiri sendiri.

Tantangan berikutnya adalah jalan berat bagi Hasnuryadi berharap dukungan kepada partainya di Golkar, mengingat Paman Birin sedang mengendors Acil Odah.

“Saya melihat dukungan kepada Muhiddin dan Hasnuryadi tidak dilandaskan kepada keunggulan elektoral, pasalnya Muhiddin gagal membawa PAN menjadi partai papan atas, sementara Hasnuryadi juga hanya mampu bertengger di peringkat ketiga pada perolehan kursi DPR RI Dapil Kalsel II,” bebernya.

Jika bukan landasan elektoral dipastikan ada kepentingan lain, mengingat pasangan tersebut berada pada spektrum yang memiliki basis ekonomi yang sama yakni pada sektor pertambangan.

“Publik Kalsel masih berharap sistem demokrasi dan infrastruktur politik Banua dapat memunculkan pasangan calon alternatif yang tidak terlibat dalam kepentingan ektraftif,” pungkas Kadarisman. ***