Kampanye Perdana, Paslon FAM-SAH Mengedepankan SDA dan SDM di Kepulauan Sula
SULA, metro7.co.id – Pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Kepulauan Sula, Hj. Fifian Adeningsih Mus dan Hi. M. Saleh Marasabessy (FAM-SAH) tiba di Desa Mangoli, Kecamatan Mangoli Tengah pukul 11.00 wit. Kedatangan paslon FAM-SAH disambut hangat pendukung dan simpatisan Desa Mangoli dengan tarian cakalele.
Calon wakil Bupati, M. Saleh Marasabessy pada orasi politiknya menyampaikan, untuk Kepulauan Sula kedepan bisa menjadi negeri yang bahagia, negeri yang sejahtera maka FAM-SAH solusinya.
“Apa arti bahagia itu sesuai dengan visi-misi yang kami sampaikan, bahagia adalah tanda kesukuran kita yang hakikih terhadap kehidupan kita, kesukuran itu dalam bentuk keamanan, kesukuran itu dalam bentuk keadilan, kesukuran itu dalam bentuk kejujuran untuk bagaimana kita membangun negeri yang sama-sama kita cintai ini,” katanya.
Lanjutnya, negeri ini hanya dibangun dengan dua kekuatan, kekuatan yang pertama adalah kekuatan sumber daya manusia (SDM) dan kekuatan yang kedua adalah sumber daya alam (SDA).
“Kita punya sumber daya yang begitu hebat, kita punya kekayaan alam yang begitu banyak melimpah di negeri ini. Tapi sampai hari ini, kita belum mampu untuk mengelola sumber daya alam kita ini secara maksimal. Kenapa, karena sumber daya mausia kita, kita belum mampu mengelolanya dengan baik,” ujarnya.
Sekedar diketahui, sambung M. Saleh, saat ini sumber daya di Sula semakin hari semakin buruk. “Sumber daya aparatur kita semakin hari semakin buruk. Kita punya tenaga-tenaga profesional, sebagian besar dinonjobkan dan akhirnya lari ke Taliabu,” bebernya.
Olehnya itu, cawabup Sula ini bilang, sumber daya nelayan sampai hari ini belum bisa mengelola sumber daya perikanan yang ada di negeri ini secara baik. Kenapa demikian, karena Sula belum punya kawasan-kawasan pengembangan perikanan yang baik yang bisa mengangkat harkat masyarakat nelayan secara maksimal.
“Kita juga belum punya kawasan pengembangan pertanian yang bagus, yang bisa mengembangkan pendapatan masyarakat, begitu juga dengan sektor-sektor yang lain seperti home industri. Semua ini tidak lain dan tidak bukan, bagaimana untuk kita menciptakan lapangan kerja, kita punya aset sumber daya manusia yang begitu banyak tidak dimanfaatkan,” tandasnya.***