TUBAN, metro7.co.id – Pemuda Karang Taruna (Kartar) Pasoepati Desa Saringembat Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban, gelar Festival Layangan pada Sabtu kemarin (5/9/2020) di lapangan Desa setempat.

Acara yang diselenggarakan pemuda Kartar dalam rangka peringatan Dirgahayu Republik Indonesia ke 75, sukses menarik animo masyarakat dari berbagai wilayah, hingga lapangan Desa Saringembat dipenuhi pengunjung yang datang untuk menyaksikan festival tersebut.

Meskipun demikian, banyaknya pengunjung tak menyurutkan pemuda Kartar yang notabene sebagai panitia dalam lomba tersebut, mengatur protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pemakaian masker, jaga jarak dan cuci tangan, menjadi himbauan wajib.

Kepala Desa Saringembat yang hadir dilapangan turut memberikan apresiasi kepada pemuda Kartar Pasoepati yang meramaikan Desanya dengan festival layangan.

“Terima kasih kepada mas-mas serta mbak-mbak pemuda Karang Taruna Pasoepati Desa Saringembat yang telah melaksanakan lomba layang-layang ini, yang pada tahun tahun sebelumnya belum pernah diadakan. Saya serahkan sepenuhnya kepada kalian dalam hal penilaian, teknis dan lain-lain. Semoga acara ini menjadikan warga Saringembat khususnya, sebagai hiburan dalam peringatan kemerdekaan Republik Indonesia,” tutur Pambuti Pamungkas dalam sambutannya.

Festival tersebut diikuti oleh peserta dari beberapa Kecamatan, serta dipadati oleh pengunjung dari berbagai penjuru. Hal ini diungkapkan oleh Jasmono selaku ketua Kartar.

“Kurang lebih (festival layangan) diikuti oleh 65 peserta dari berbagai wilayah, bukan hanya dari Desa Saringembat, tapi desa desa lain, bahkan dari kecamatan lain juga ada, seperti Kecamatan Parengan dan lain-lain,” ungkap ketua Kartar Saringembat yang sekaligus juga sebagai ketua panitia Festival Layangan.

Sementara itu, saat diwawancarai oleh kontributor metro7.co.id terkait kriteria penilaian dalam lomba layang-layang, Muis salah satu juri lomba tersebut menjelaskan 3 kriteria penilaian dengan memandang beberapa aspek.

“Karena ini adalah lomba layang-layang, jadi bagaimana peserta dapat menyiapkan layang-layangnya bisa terbang dengan sempurna, itu yang pertama. Terus yang kedua dari beberapa bentuk kreatifitas dari peserta untuk membentuk sebuah layang-layang yang unik dan berbeda dengan yang lain. Setelah itu, teknik dalam penerbangan (layang-layang) tersendiri. Teknik ini juga termasuk dalam penilaian lomba layang-layang kali ini. Jadi ada 3 poin ini untuk bisa menjuarai lomba layang-layang,” ucapnya.

Pemenang dalam Festival Layangan di Desa Saringembat terdapat 3 Desa. Juara 1 diraih oleh Dusun Craki, sedangkan juara 2 Dusun Santren, dan juara 3 Desa Kedungjambe. ***