PARINGIN — Kurang lebih 450 Kepala Keluarga (KK) yang tergolong masyarakat miskin di Kecamatan Paringin Selatan (Parsel) mendapat bantuan Sembako. Santunan tersebut merupakan realisasi dari pemerintah yang merupakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di kecamatan tersebut.
Seluruh Sembako dibagikan di 15 desa wilayah Kelurahan Batu Piring. Untuk tiap desa diberikan kepada 25 KK, sedangkan di Batu Piring lebih banyak, yakni sekitar 75 KK. Adapun warga lain berasal dari Desa Bungin, Halubau, Lingsir, Halubau Utara, Tarangan, Murung Jambu, Kelurahan Batu Piring, Baruh Bahinu Dalam, Baruh Bahinu Luar, Maradap, Galumbang, Panggung, Inan, Murung Labuin, Binjai, dan Talaga Purun.
Camat Parsel, Alive Yoesfah Love beserta Sekcam Paringin Selatan Lukmanul Hakim, bersama dengan anggota fasilitator PNPM kecamatan, mengunjungi Desa Halubau dengan berjalan kaki ke satu persatu Rumah Tangga Miskin (RTM) untuk langsung memberikan paket Sembako. RTM tersebut sebelumnya sudah dipilih berdasarkan penilaian dari Tim Fasilitator.
Alive mengungkapkan, pembagian Sembako tersebut difokuskan kepada RTM, janda dan fakir miskin. Menurutnya, pembagian Sembako ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan. Sebelumnya pernah dilakukan kegiatan yang sama pada tahun 2011 lalu.
Sedangkan dana yang dikeluarkan PNPM Mandiri untuk kegiatan itu adalah sebesar Rp22,5 juta, yang merupakan Dana Surplus dari PNPM tahun 2011 lalu.
Alive berharap, kegiatan serupa ke depannya akan terulang kembali, dan bisa didukung oleh pihak-pihak lain dari kalangan perusahaan swasta misalnya, sehingga bantuan yang diberikan bisa lebih besar dan bermamfaat.
“Kegitan ini dapat membantu kebutuhan warga masyarakat, selain dengan bentuk pemberdayaan, juga mampu mendukung kemandirian warga secara efektif dan efisien,” ujarnya.
Salah satu penerima sembako PNPM, Norhayati(60), mengucapkan terima kasih kepada pihak Kecamatan Paringin Selatan. Pasalnya, bantuan Sembako tersebut ujarnya cukup membantu dirinya yang sedang kesusahan.
“Tentu saja bantuan ini sangat membantu kebutuhan saya,” ujar Norhayati yang sehari-harinya adalah petani kebun karet dan mengaku hanya mendapat penghasilan sebesar Rp10 ribu per hari. Metro7/Sri