AMUNTAI – Dalam satu malam Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) ditimpa dua kali musibah kebakaran yang menyebabkan kerugian ratusan juta rupiah bahkan sampai memakan korban jiwa. Kebakaran pertama menimpa sebuah kapal motor bermuatan BBM milik warga setempat yang bernama Usuf (30), saat berlabuh di Desa Pandamaan Kecamatan Danau panggang Kabupaten HSU, Senin (3/9/2012) sekitar pukul 20.30 WITA.
Menurut keterangan warga setempat, Yanor (33), kondisi badan kapal motor yang terbuat dari kayu sudah habis terbakar. Namun drum berisi BBM yang diangkut oleh kapal masih dalam kondisi terbakar dan mengapung di permukaan air.
“Badan kapal sudah habis terbakar, tapi drum yang berisikan minyak tersebut masih terlihat berapi dan mengapung di sungai,” jelasnya.
Yanor menyebutkan, sempat terdengar beberapa kali ledakan, yang diduga berasal dari drum-drum berisi minyak tersebut.
Lokasi kebakaran yang berada di tepian sungai imbuhnya, juga sempat membuat anggota BPK kesulitan mencapai lokasi, karena jalan yang menuju ke tempat itu hanya berupa titian ulin, sehingga mobil pemadam tidak dapat maksimal mendistribusikan air.
Para anggota BPK terpaksa harus menggotong mesin pompa air portabel untuk dapat mencapai TKP.
Setelah api berhasil dikuasai, warga bersama tim BPBD dan tim Tagana langsung mengevakuasi TKP. Dari situlah kemudian ditemukan satu korban jiwa yang ternyata adalah pemilik kapal BBM itu sendiri, dalam kondisi terjepit di antara drum yang terbakar, Selasa (4/9) sekitar pukul 02.00 WITA dini hari.
Sedangkan seorang korban lainnya bernama Abdurrahman (39), adalah kakak kandung Usuf.
Abdurahman  langsung dilarikan ke RSUD Pambalah Batung Amuntai karena menderita luka bakar 80 persen, dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang perawatan bedah.
Sementara pada malam yang sama, sekitar pukul 02.30 WITA kebakaran juga terjadi di Desa Palimbangan Gusti RT 4 Kecamatan Haru Gading yang menghanguskan delapan delapan buah rumah warga.
Akibat peristiwa tersebut, 10 KK yang terdiri dari 34 jiwa kehilangan tempat tinggal. Selain rumah, sebuah bangunan yang difungsikan sebagai sarang burung walet juga ikut terbakar.
Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp415 juta, karena 7 buah rumah warga terbakar seratus persen, hanya satu buah yang terbakar separuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah Kab HSU, H Faturrakhman SSos kepada Metro7 menyatakan bahwa semua musibah tidak dihindari, manusia hanya berusaha untuk mencegahnya dengan berbagai cara.
“Kita sudah menghimbau warga agar waspada terhadap segala bentuk bencana, termasuk kebakaran. Namun semua itu Allah SWT yang berkehendak,” ucapnya. Metro7/Ayie