Tamiang Layang — Puluhan warga Desa Bambulung mendatangi Kantor Kecamatan Pematang Karau untuk berunjuk rasa karena merasa kecewa tidak mendapat progam Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Mereka menyampaikan orasi dan meminta kepada pihak kecamatan menindaklanjuti tentang pembagian dana BLSM yang tidak tepat sasaran.
Kepala Desa Bambulung, H Saftudin mengatakan, demo yang dilakukan oleh warganya tersebut dipicu oleh tidak tepatnya pengguliran dana bantuan program pemerintah bagi warga kurang mampu tersebut.
Warga menilai, penyaluran BLSM di desanya tidak tepat sasaran karena mayoritas penerimanya dari kalangan keluarga mampu.
“Warga kesal karena BLSM di desa kami tidak tepat sasaran. Banyak warga yang ekonominya lemah tidak mendapat BLSM, sedangkan yang tergolong mampu malah mendapat bantuan tersebut,” papar Saftudin.
Saftudin mengatakan, kebanyakan warga yang tidak mendapat BLSM tersebut berasal dari RT 7 dan RT 8. Warga pun sempat mendatangi aparatur desa setempat dan mempertanyakan mekanisme pendataan bagi yang akan mendapat BLSM. “Kami sudah jelaskan kepada warga bahwa bukan aparatur desa yang mempunyai wewenang untuk mensuevei warga. Data penerima BLSM tersebut kan berasal dari hasil survei penerima Raskin 2011 lalu,” ungkap Saftudin
Saftudin menilai jenjang waktu dari tahun 2011 hingga tahun 2013 saat ini dapat mengalami banyak perubahan. Yang dahulu tergolong miskin, bisa saja tahun ini sudah menjadi kaya. Saftudin pun menghimbau kepada warganya yang tidak mendapat BLSM tersebut untuk bersabar. Ia berharap agar pemerintah cepat tanggap perihal carut marut pengguliran BLSM yang sering menimbulkan polemik di beberapa desa di Barito Timur. “Pemerintah harus cepat tanggap tentang carut marut BLSM ini. Ditakutkan akan memicu konflik di masyarakat karena tidak tepatnya pengguliran BLSM ini,” pinta Saftudin. (Metro7/MJ/Sigit)