ADARO  – Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional dan POLRI 2013, jumlah kasus Narkoba di wilayah Kalimantan Tengah pada tahun 2010 sebanyak  732 kasus. Angka ini termasuk dalam 10 besar provinsi dengan kasus narkoba terbanyak tahun 2010.Kondisi memprihatinkan ini menggerakkan Adaro, dalam hal ini, Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) untuk membantu pemerintah Kalimantan Tengah dalam mengurangi jumlah kasus narkoba.
YABN melaksanakan program kampanye anti narkotika sejak tahun 2010 yang lalu, di wilayah Kalimantan Tengah kepada seluruh lapisan masyarakat bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional, BNP Kalimantan Tengah, Pemerintah provinsi Kalteng, Dinas Kesehatan dan Departemen Agama Propinsi Kalimantan Tengah.
Upaya ini membuahkan hasil. Data Badan Narkotika Nasional dan POLRI 2013 menunjukkan, dari 732 kasus di 2010, tahun 2011 menurun menjadi 325 kasus. Pada tahun 2012, YABN menerima Penghargaan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai apresiasi atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh YABN dalam membantu pemerintah melaksanakan program Penanggulangan dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di wilayah Kalimantan Tengah.
Selain Kalimantan Tengah, YABN mengembangkan program ini disertai kampanye HIV/AIDS ke Kalimantan Selatan khususnya menjangkau pelajar. Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa sesuai data Badan Narkotika Nasional, angka kasus narkoba di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Tahun 2014 YABN melaksanakan Program Pelatihan Peer Educator di Tabalong dan Balangan dengan tujuan merubah perilaku remaja dilingkungannya agar terhindar dari bahaya narkoba dan HIV/AIDS dan mendorong siswa SLTA mampu mengedukasi remaja khususnya di sekolah masing-masing terkait bahaya narkoba dan HIV/AIDS.
Pada 30 Maret 2015, YABN melaksanakan Pelatihan Peer Educator untuk 34 siswa dari Tabalong dan 12 siswa dari Balangan mengenai kesehatan reproduksi (Kespro), infeksi menular seksual (IMS), HIV/AIDS, dan Narkoba. YABN memfasilitasi menyusul modul, mencetak materi pembelajaran, melatih guru-guru yang memberikan materi ini kepada siswanya, dan pendampingan implementasi program di sekolah.
Selain siswa, guru juga terlibat dalam workshop penanggulangan masalah Narkoba dan HIV/AIDS. Pada 23 Maret 2015, 29 guru SLTA di Kabupaten Tabalong dan Balangan mengikuti workshop untuk menguatkan komitmen bersama dalam memerangi Narkoba dan HIV/AIDS melalui kegiatan di lingkungan sekolah.
Ghufron Sholihin Manajer CSR PT Adaro Energy, Tbk mengatakan, peran peer educator sebagai duta penanggulangan narkoba yakni suri tauladan, menyampaikan informasi, mendukung program, resource person (tempat bertanya), dan referral agent (penghubung dengan layanan dan stakeholder lain). Saat ini tercatat 86 peer educators telah mendapatkan pelatihan dari YABN.
Melalui program ini, diharapkan kasus narkoba/HIV AIDS di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, khususnya di wilayah operasional tambang PT. Adaro Indonesia dapat berkurang. (metro7/humas adaro energy tbk).