Kepsek SMAN1 Tamiang Layang Khoirul Anam saat Jumpa Pers
TAMIANG LAYANG – Kepala SMAN 1 Tamiang Layang, Khoirul Anam SPd menegaskan, pungutan yang dilakukan sekolahnya bukan pungli. Pungutan kepada siswa baru dan biaya daftar ulang bagi siswa/siswi yang baru naik kelas itu ujarnya, sudah merupakan kesepakatan bersama antara pihak sekolah, Komite sekolah dan orang tua murid siswa baru.
“Biaya yang disepakati bagi siswa baru sebesar Rp500 ribu, sedangkan untuk murid daftar ulang sebesar Rp300 ribu, untuk pembangunan sarana dan prasarana sekolah,” jelas Anam saat menggelar jumpa pers di ruang Kepsek SMAN 1 Tamiang Layang didampingi Humasnya, Istiqomah, Kamis (5/7/2012).
Menurut Anam, hal itu telah pula sesuai dengan petunjuk Dinas Pendidikan Kalteng dan mengacu pada Surat Edaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bartim, bagi pihak sekolah diperbolehkan melakukan pungutan sewajarnya untuk kepentingan sekolah yang disepakati melalui rapat sekolah, Komite Sekolah dan orang tua murid. Bagi orang tua murid yang tidak mampu disarankan untuk langsung berkomunikasi dengan pihak sekolah supaya mendapatkan keringanan pada PBS tahun pelajaran 2012/2013 ini.
“Hasil pungutan tersebut digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana seperti toilet, sumur dan got pada tahun 2011 lalu, sedangkan pada tahun 2012 ini, kami telah melakukan rehab ruang kelas sebanyak 2 buah untuk dijadikan ruang guru permanen, karena SMAN 1 Tamiang Layang yang belum pernah dianggarkan dari dana APBD Bartim. Sedangkan untuk pembangunan fisik pada tahun 2011 dan 2012 berasal dari APB Provinsi Kalteng,” ungkapnya.
Anam berharap masyarakat bisa mengerti dan memahami tujuan diadakannya pungutan tersebut, dalam rangka menuju sekolah bertaraf Nasional dan Internasional, serta untuk mendapatkan Akreditasi A, lengkap dengan fasilitas olahraga.
“Jika fasilitas kita kurang lengkap dan tidak memadai, maka prestasi kita akan mengalami penurunan,” tambah Anam yakin.
Saat ini SMAN 1 Tamiang Layang telah memiliki 17 ruang kelas, namun yang layak ditempati hanya 10 ruang, sehingga masih diperlukan pembenahan seperti perehaban 4 ruang kelas dan 2 ruang guru.
“Murid yang kita miliki semuanya berjumlah 470 orang yang ditempatkan pada masing-masing ruang 30 orang,” pungkas Khoirul Anam. Metro7/Ali