Pemerintah Kabupaten Tabalong melaksanakan upacara Hari Lingkungan Hidup Sedunia Senin (11/6/2012) lalu di  Taman Kota Tanjung. Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Wakil Bupati Tabalong H Muchlis SH diikuti para PNS lingkup Pemkab Tabalong.
Turut hadir Dandim 1008 Tanjung, Wakapolres Tabalong, Sekda Tabalong, Ketua DPRD Tabalong, dan para Kepala SKPD.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2012 kali ini bertemakan “Ekonomi Hijau Ubah Prilaku Tingkatkan Kualitas Lingkungan”.
Upacara diawali dengan laporan panitia Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Kabupaten Tabalong tahun 2012 oleh Plt Kepala Bapedalda Kabupaten Tabalong, Ir H Abrani Abrar SSos MAp.
Dalam laporannya ia menjelaskan, tujuan dilaksanakannya peringatan Hari Lingkungan Hidup adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan kualitas lingkungan, sebagai gerakan penyadaran masyarakat secara luas akan pentingnya sikap dan perilaku menjaga dan melestarikan lingkungan, menciptakan suasana lingkungan hidup yang lebih nyaman dan lestari.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemasangan spanduk, lomba lingkungan sekolah bersih dan sehat tingkat SD sederajat, SLTP dan SLTA yang dilaksanakan dari tanggal 28 Mei – 5 Juni 2012 untuk wilayah kota Tanjung, Murung Pudak dan Tanta, penanaman bibit pohon Pucuk Merah dan Bunga Tanjung di Perumahan Puri Garden dan Citra Plambon (8 Juni 2012), serta upacara Hari Lingkungan Hidup tanggal (11/6/2012) di Taman Kota Tanjung hari itu.
Wakil Bupati Tabalong H Muchlis SH selaku Inspektur Upacara dalam sambutannya menegaskan pentingnya merubah paradigma dan juga perilaku untuk menerapkan prinsif ekonomi hijau dalam aspek kehidupan, agar tetap menjaga dan memelihara kelestarian dan kualitas lingkungan hidup menjadi lebih baik.
Ekonomi hijau sedikitnya memiliki 4 unsur, yaitu: Pengentasan kemiskinan; Pekerjaan yang layak; Pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan; dan Internalisasi lingkungan dalam semua aspek pembangunan.
Ekonomi hijau yang dimaksud adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan kesetaraan sosial serta mengurangi resiko kerusakan lingkungan.
Bagi kalangan dunia usaha sudah dijalankan program peringkat kinerja lingkungan hidup atau profer, di mana bagi perusahaan yang baik akan mendapatkan citra positif dan yang buruk akan mendapatkan hambatan pada aspek perbankan serta dalam hal go public.
Semua tatanan ini merupakan perwujudan pembangunan berkelanjutan yang telah dicanangkan sejak lama. Indonesia selalu menjadi pioneer dalam hal lingkungan hidup, termasuk dalam hal pengembangan konsep pembangunan berkelanjutan pada tahun 1922 di Stock Holand. Pada tahun 1982 Kementerian Lingkungan Hidup berdiri dan pada tahun 1992 dilaksanakan KTT Pembangunan Berkelanjutan dengan 3 pilar, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
Usai sambutan Inspektur Upacara dilakukan penyerahan trofi bagi pemenang lomba Lingkungan Sekolah Bersih dan Sehat. Metro7/Via