JAKARTA, metro7.co.id – Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami kekecewaan karena masih rendahnya anggaran stimulus covid-19 yang baru terserap 19%, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) siapkan lima strategi khusus.

Ketua Komite Covid-19 dan PEN yang merupakan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, kini ada lima program utama komite untuk menangani covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional.

Lima program utama tersebut antara lain Indonesia Aman, Indonesia Sehat, Indonesia Berdaya, Indonesia Tumbuh, dan Indonesia Bekerja.

Indonesia Aman di antaranya program rakyat aman dari covid-19. Program ini meliputi akselerasi test PCR, lacak, dan karantina secara nasional.

“Targetnya, daerah yang masih masuk kategori zona Merah turun menjadi zona Kuning dan Hijau, mempersiapkan masyarakat aman menghadapi Pilkada di tahun 2020, serta persiapan pendistribusian obat-obatan, vaksin, dan antibodi dalam 1 tahun ke depan,” jelas Airlangga dalam keterangan resminya, Senin (27/7/2020).

Adapun Indonesia Sehat berupa reformasi layanan kesehatan berbasis gotong royong, di mana program ini meliputi percepatan kemandirian pelayanan kesehatan, rumah sakit, alat kesehatan, dan obat di dalam negeri.

Di dalam program Indonesia Sehat, pemerintah juga akan melakukan transformasi sistem kesehatan termasuk BPJS Kesehatan yang berkualitas.

Sementara Indonesia Berdaya adalah program peningkatan daya beli masyarakat. Program ini memfokuskan pada penyaluran bantuan sosial, program padat karya, kartu prakerja, dan subsidi gaji.

“Ada juga penyaluran Kredit Modal Kerja dengan penjaminan pemerintah yang memprioritaskan UMKM. Termasuk pula pemberian subsidi listrik untuk kelompok berpenghasilan rendah dan relaksasi abonemen listrik,” tuturnya.

Lalu, Indonesia Tumbuh adalah program peningkatan penerimaan negara, antara lain peningkatan ekspor, transformasi perluasan perpajakan maupun cukai, serta mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di level mikro dan sektor lain.

Serta, Program Indonesia Bekerja akan difokuskan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

“Dari Komite juga menyiapkan program multi years, terutama terkait dengan perencanaan dari program-program yang memang harus dilakukan tidak dalam satu tahun. Tentunya pelaksanaan program yang ada di tahun 2020 diharapkan akan didorong sampai tahun 2021,” ungkap Airlangga.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan kekecewaan seiring rendahnya penyerapan anggaran stimulus penanganan Covid-19 sebesar Rp 695 triliun.

Kekecewaan itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas dengan topik pembahasan pengarahan kepada Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19 melalui video conference di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/7/2020).

“Data terakhir yang saya terima tanggal 22 Juli, dari total stimulus penanganan Covid-19 sebesar Rp695 triliun, yang terealisasi baru Rp135 triliun artinya baru 19 persen. Sekali lagi baru 19 persen,” ujarnya.***

 

 

Sumber : CNBC Indonesia