TANJUNG, metro7.co.id – Setelah pelepasan kesembuhan 7 pasien Covid-19, ada hal yang tidak diketahui oleh masyarakat luar tentang kehidupan didalam Unit Khusus Isolasi Tanjung, RS Lama Tanjung.

Dimana masa perjalanan pasien isolasi tidak seseram yang dikira oleh masyarakat, yang dikira kehidupan pada saat masa isolasi adalah masa pahit, tidak enak, dan menyedihkan.

Ternyata, saat metro7.co.id menemui bekas pasien bernisial HT (36) yang kemarin baru sembuh pada tanggal 7 juli 2020, kehidupan isolasi didalam adalah masa dimana pasien di beri kenyamanan dengan pelayanan yang baik.

“Saya kira diisolasi di RS Lama Tanjung itu kehidupannya tidak enak, ternyata tim dari Gugus Tugas selalu melayani kami dengan luar biasa sangat baik,” katanya.

HT juga melanjutkan, Setiap hari dia bersama pasien lainnya selalu di ajak semangat untuk berusaha melawan Covid-19 agar sembuh dan juga terus sabar menghadapinya.

“Jadi setiap pagi kami selalu di ajak untuk berolahraga senam, berjemur untuk mendapatkan vitamin D,” lanjutnya.

HT juga mengatakan, makanan yang disajikan oleh pihak perawat juga seperti makanan hotel bintang 5.

“Kalo makanan disana, kami setiap hari alhamdulillah makanannya enak-enak ya, macam-macam, dari KFC, Bebek Sinjay, Rocket Chicken, lalapan, salad dan lainnya, begitu juga minumannya, selama 27 hari saya diisolasi makanannya mantap, tidak ada yang tidak enak,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan sang Ibunda dari HT yaitu M (51) yang sama-sama dirawat ditempat isolasi RS lama Tanjung. Ditanya tentang apa pengalaman dia yang berkesan yang mungkin bisa menjadi contoh?, M mengatakan sudah mengkhatamkan Al-Quran sebanyak 4 kali selama masa isolasi di Unit Isolasi.

“Ya Alhamdulillah, waktu isolasi saya dapat mengkhatamkan Al-Quran 4 kali, dan yang pasti waktu di isolasi itu waktunya sangat tenang, aman dan nyaman,” ucapnya.

Dia juga berpesan semoga pengalamannya ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua dan merubah pola pikir masyarakat akan kehidupan di Unit Khusus Isolasi, dan juga tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Mudah-mudahan ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi warga masyarakat untuk menguatkan ibadah, dan mengubah stigma masyarakat yang tidak percaya corona, juga akan kekhawatiran dan pahitnya kehidupan di Unit Khusus Isolasi Tanjung, termasuk terus menerapkan protokol kesehatan seperti yang sudah dianjurkan Pemerintah, dan semoga kasus pandemi Covid-19 di Tabalong lekas usai agar semua dapat berkumpul dengan keluarga seperti sedia kala,” pungkasnya. ***