SIANTAR, metro7.co.id – Wartawan dilarang untuk melakukan peliputan berita di tempat isolasi terpadu (Isoter) yang beralamat di Jalan Pendeta J. Wismar Saragih Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar, .

Perlakuan tersebut diterima wartawan saat hendak melakukan peliputan berita, terkait keluh kesah masyarakat yang sedang menjalani Isolasi Mandiri di tempat tersebut, Senin (6/9/2021) sekira pukul 10.24 WIB

“Jadi saya kesana hendak mau mewawancarai warga yang sedang menjalani Isolasi Mandiri. Dimana saya ingin menanyakan terkait proses pelayanan medis disana, persediaan makanan, minuman dan persediaan vitamin,” ujar Matius Gea wartawan media Online.

Dimana menurut Matius Gea, sejauh ini dirinya banyak mendapatkan informasi dari masyarakat yang menyebut, pelayanan di tempat tersebut (Isoter) kurang maksimal.

Diceritakan Matius Gea, awalnya dirinya bersama rekannya datang ke tempat tersebut. “Awalnya kami lewat di depan penjagaan bagian depan. Selanjutnya kami masuk kedalam, begitu hendak menuju tempat pasien yang sedang diisolasi, seorang pria berbadan tegap berpakaian preman mencegat.

Bang..bang jangan masuk bang, gak boleh itu perintah pimpinan. Saat ditanyai wartawan apa alasannya tidak diperbolehkan masuk ke tempat tersebut. Pria yang tidak mau di sebut namanya itu hanya mengatakan ini perintah dari pimpinan.

Meskipun sudah ditunjukkan kartu pengenal (Kartu Pers) pria tersebut dengan bersikap keras melarang awak media.

Selanjutnya, pria yang tidak mau menyebutkan namanya tersebut menyuruh wartawan untuk menunggu wartawan di ruang depan. Setelah beberapa lama kemudian, pria tersebut bersama rekannya menyuruh wartawan untuk datang lain waktu saja perihal pimpinannya lagi sibuk.

Saat ditanyai wartawan, apabila ada kejadian yang mendesak dan siapa yang bertanggung jawab untuk itu atau penanggung jawab sementara di lokasi tersebut, pria tersebut bersama temannya mengatakan tidak ada.

Sementara itu, Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Daniel Siregar saat dikonfirmasi wartawan lewat pesan whabsatnya, Senin (6/9/2021) ia hanya menyebut tidak bisa masuk ke lokasi tersebut tanpa penjelasan. “Gak bisa bos,” tulis Daniel Siregar singkat

Terpisah salah seorang relawan Covid-19 yang bertugas di Pos Penjagaan bagian depan menyebut sejak beberapa hari lalu wartawan dilarang masuk ke lokasi tersebut.

“Wartawan dilarang masuk bang, takut mereka diliput. Semenjak penggiat isoman-isoman itu lah masuk dilarang wartawan masuk kemari,” ujar laki-laki berbaju orange yang tidak mau di sebut namanya.

Sementara, pada Selasa (2/9/2021) lalu sekira pukul 17.30 WIB, Komunitas Siantar Peduli Isoman mendatangi tempat tersebut.

Kedatangan relawan Siantar Peduli Isoman tersebut datang untuk memberikan obat obatan berupa vitamin dan masker kepada warga yang sedang menjalani Isolasi.

Pemberian Vitamin dan Makser tersebut diberikan kepada 22 warga yang memang lagi menjalani isoter dirumah singgah. Kordinator Siantar peduli Isoman Hexa Hutapea mengatakan bahwa kegiatan itu mereka lakukan setelah menerima informasi dari warga.

“Ada juga kami dengar berita jika mereka sedang membutuhkan obat-obatan, makanya kami tergerak untuk memberikan sedikit bantuan berupa obat-obatan. Semoga dengan bantuan itu, setidaknya dapat menyembuhkan mereka,” ujar Hexa melalui sambungan telepon seluler.

Pasca dilokasi isoter kata Hexa dia juga memantau jika fasilitas yang diberikan kepada warga isoter cukup baik. Hanya saja sambung Hexa, justru dia masih menemukan tenaga medis yang sedang tidak berada ditempat. Bahkan juga melihat tabung oksigen yang disiapkan tak tersedia.

“Dari fasilitas memang baik, tapi yang kami lihat memang harusnya ada tenaga medis yang memang harus stand by disana (Tempat Isoter). Bukan hanya itu, kami lihat pun tadi tabung oksigen juga enggak ada. Agak miris kita melihatnya,” sebut Hexa yang juga sebagai Ketua GMNI.

Lebih lanjut dikatakan, agar kedepannya Pemko Siantar dapat memperbaiki kekurangan yang ada di ruang Isoter, sehingga tempat isoter tersebut menjadi semakin lebih baik lagi dan warga yang menjalani perobatan disana bisa merasakan kenyamanan dan kesejukan.

“Dengan temuan tadi, ya kita harapkan agar Pemko Siantar segera menyiapkan kekuarangan fasilitas warga yang isoter. Contohnya seperti obat-obatan, tabung oksigen, dan paling penting itu tenaga medis yang stand by, biar jika terjadi sesuatu genting cepat ditangani,” ucapnya. (yud)

Mendengar adanya permintaan pasien isoter karena terpapar positif Covid-19 di rumah singgah Akbid Florensia Jalan Bali, Kecamatan Siantar Martoba yang sedang membutuhkan obat obatan, membuat Siantar Peduli Isoman cepat tanggap merespon hal tersebut.

Selain mengunjungi lokasi pasien isoter lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD), Siantar Peduli Isoman yang bergerak dibidang aksi kemanusiaan itu tak luput memberikan obat obatan berupa vitamin dan masker, Selasa (2/9) sore sekira jam 17.30 WIB.

Pemberian Vitamin dan Makser tersebut diberikan kepada 22 warga yang memang lagi menjalani isoter dirumah singgah. Kordinator Siantar peduli Isoman Hexa Hutapea mengatakan bahwa kegiatan itu mereka lakukan setelah menerima informasi dari warga.

“Ada juga kami dengar berita jika mereka sedang membutuhkan obat-obatan, makanya kami tergerak untuk memberikan sedikit bantuan berupa obat-obatan. Semoga dengan bantuan itu, setidaknya dapat menyembuhkan mereka,” ujar Hexa melalui sambungan telepon seluler.

Pasca dilokasi isoter kata Hexa dia juga memantau jika fasilitas yang diberikan kepada warga isoter cukup baik. Hanya saja sambung Hexa, justru dia masih menemukan tenaga medis yang sedang tidak berada ditempat. Bahkan juga melihat tabung oksigen yang disiapkan tak tersedia.

“Dari fasilitas memang baik, tapi yang kami lihat memang harusnya ada tenaga medis yang memang harus stand by disana (Tempat Isoter). Bukan hanya itu, kami lihat pun tadi tabung oksigen juga enggak ada. Agak miris kita melihatnya,” sebut Hexa yang juga sebagai Ketua GMNI.

Lebih lanjut dikatakan, agar kedepannya Pemko Siantar dapat memperbaiki kekurangan yang ada di ruang Isoter, sehingga tempat isoter tersebut menjadi semakin lebih baik lagi dan warga yang menjalani perobatan disana bisa merasakan kenyamanan dan kesejukan.

“Dengan temuan tadi, ya kita harapkan agar Pemko Siantar segera menyiapkan kekuarangan fasilitas warga yang isoter. Contohnya seperti obat-obatan, tabung oksigen, dan paling penting itu tenaga medis yang stand by, biar jika terjadi sesuatu genting cepat ditangani,” ucapnya. ***