“Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, para Guru agama keliling non PNS akan  menerima upah melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM).” Hal tersebut di ungkapkan langsung oleh Bupati Hulu Sungai Tengah Dr ir H Harun Nurasid MM saat menghadiri acara pertemuan dengan Guru agama keliling se kabupaten HST bertempat di Auditorium Pemkab HST. Rabu, 19 September 2012.
 “Dengan melalui ATM, para guru agama keliling  non PNS tidak akan merasa khawatir lagi dengan hal-hal yang tidak di inginkan misalnya saja terjadinya isu-isu yang aneh mengenai upah para guru agama.” Katanya.
 Lebih lanjut, Harun mengatakan bahwa banyaknya persoalan yang terjadi didaerah kita mengenai masalah keuangan segera terselesaikan dan diharapkan tidak terjadi lagi persoalan-persoalan yang membuat pembangunan daerah kita terhambat.
 “karena ditahun ini pemerintah Kab HST ingin mendapatkan predikat  Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang maksudnya neraca keuangan daerah kita bagus dan transparan.” Jelasnya.
 Selain itu, Harun juga berterima kasih atas pengertian dari semua pihak khususnya para guru agama tentang keterlambatannya pembayaran upah. “ hal ini dikarenakan proses untuk pembukaan rekening harus melalui tahapan-tahapan yang sesuai dengan prosedur Bank terkait.” Ujarnya.
 Pada kesempatan itu, Harun berharap kepada semua guru agama agar bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk tercapainya kemajuan daerah HST.
 “Peran guru agama sangat penting, IPTEK yang tidak di control dengan IMTAK akan menjadi persoalan yang pelik. Dan mohon do’a kepada semuanya agar daerah kita menjadi aman dan terkendali.” Harapnya.
 Kabag Kesra Setda HST Abdul gafar juga memaprkan bahwa jumlah guru agama keliling non PNS yang ada di Kabupaten HST sebanyak 198 orang yang terdiri dari 186 orang guru agama laki-laki dan 12 orang guru agama perempuan.
 “Semua guru agama keliling tersebut tersebar di sebelas kecamatan yaitu 52 orang kecamatan barabai, 17 orang kec. Pandawan, 22 orang kec LAU, 14 orang kec LAS, 15 orang kec Haruyan, 20 orang kec Batu Benawa, 9 orang kec Hantakan,  18 orang kec BAS, 18 orang kec BAU, 9 orang kec Limpasu dan 4 orang kec BAT.” Ujarnya.advhst