PARINGIN – Kekhusyuan warga yang bermukim di Kecamatan Tebing Tinggi dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan pada tahun ini, nampaknya sedikit mengalami cobaan. Hujan yang turun di wilayah pegunungan Tebing Tinggi dari Minggu (13/7) lalu, membuat warga harus mengungsi lantaran meluapnya sungai Batang Pitap yang berhulu di pegunungan meratus tersebut.
Dari pantauan wartawan di lapangan, setidaknya ada delapan desa yang terkena dampak meluapnya Sungai Batang Pitap itu, di antaranya Desa Mayanau, Bumbuan, Simpang Nadong,  Tebing Tinggi, Batu Hadangan, Gunung Batu, Sungsum, dan Ju’uh. Namun yang paling parah di antaranya dialami Desa Mayanau yang ketinggian airnya sampai sepinggang orang dewasa.
Sugi, warga Desa Bumbuan mengatakan, air dengan cepat meluap dari sungai hingga merendam sebagian besar rumah penduduk saat pukul 08.00 Wita.
“Walaupun banjir kali ini tidak separah dua tahun lalu, namun kami tetap merasa khawatir akan terjadinya banjir susulan mengingat beberapa hari terakhir hujan selalu turun dadakan,” ujarnya.
Diutarakannya, meskipun banjir biasanya memang hanya bertahan lima sampai enam jam, namun tetap saja sangat merugikan dan menakutkan bagi warga, apalagi saat malam hari.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Jarkani Kabid Penanggulangan Bencana pada Badan Kesbangpol Kabupaten Balangan mengatakan, situasi Bumi Sanggam masih dalam keadaan waspada, sedangkan khusus untuk Kecamatan Tebing Tinggi sudah siaga banjir.
“Banjir yang terjadi tidak terlalu parah dan dalam perkiraan akan surut setelah enam jam kemudian, namun yang lebih dikwatirkan ialah jika turun hujan yang lebih tinggi lagi, ini dapat mengakibatkan banjir susulan yang lebih besar,” tandasnya.
Kendati demikian, Jarkani mengaku pihaknya akan selalu siaga terhadap kemungkinan banjir susulan dengan cara selalu memonitor kondisi terkini khususnya kawasan rawan banjir, serta selalu berkoordinasi dengan stekolder terkait seperti Camat dan Kades setempat.
“Kami menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap kemungkinan datangnya banjir susulan, khususnya warga di pinggiran sungai,” imbuhnya. ( Metro7/Sri)