BANJARBARU, metro7.co.id – Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau Paman Birin menghadiri dan menyampaikan welcoming speech kepada para undangan dan peserta acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kalimantan dan Capacity Building on ASEAN Issues, di Aula Idham Chalid, Kantor Sekretariat Daerah Pemprov Kalsel, Senin (10/7).

Pada acara yang diinisiasi Bank Indonesia (BI) dan diikuti seluruh perwakilan provinsi se-Kalimantan. Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, menyampaikan ucapan selamat datang di Kalsel.

“Selamat datang saya ucapkan kepada para tamu undangan di Kalsel Babussalam. Selamat menikmati pesona Bumi Lambung Mangkurat, yang bagi kami bagaikan sehelai kain dari surga dengan keragaman kulinernya, wisata alamnya, sungainya dan gunungnya yang luar biasa,” sambut Sahbirin.

Sahbirin Noor juga menyampaikan, rendahnya angka inflasi, merupakan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi.

“Rendahnya angka inflasi merupakan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi. Upaya pengendalian inflasi, baik oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) maupun Tim Pengendali Inflasi Pusat, juga menjadi kunci untuk mencapai tujuan utama pembangunan, yaitu kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Terang Sahbirin Noor, kedepannya, tantangan inflasi akan semakin menantang, Oleh karena itu dirinya meyakinkan bahwa pemerintah daerah, baik Pemprov Kalsel maupun pemerintah daerah lainnya di Kalimantan, akan terus berusaha untuk menjaga kestabilan harga pangan.

“Pemerintah daerah se-Kalimantan terus berusaha untuk menjaga kestabilan harga pangan dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung ketahanan pangan sebagai upaya dalam menghadapi tantangan inflasi di masa yang akan datang,” bebernya.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, menyampaikan, apresiasinya akan hasil sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung pelaksanaan program-program yang mendukung pengendalian inflasi serta ketahanan pangan.

“Saya pikir luar biasa hari ini Kalsel dan kalimantan mendapatkan sesuatu yang merupakan hasil gotong royong dari kita semua. Sinergitas yang luar biasa, presiden dan pemerintah pusat melalui berbagai stakeholdernya membuktikan bahwa negara Insya Allah sudah hadir di hati rakyat. Karena yang bergerak bukan hanya pemerintah, tapi semua komponen masyarakat, sehingga bisa mendukung apa yang kita programkan dan rencanakan bisa terlaksana,” bebernya.

Sementara itu, Deputi 1 Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan dari Badan Pangan Nasional (BPN), I Gusti Ketut Astawa yang hadir dalam kegiatan ini, memaparkan bahwa neraca pangan Kalsel menunjukkan angka surplus.

“Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kalsel adalah nomor 4 di Indonesia. Neraca pangan juga menunjukkan bahwa Kalsel surplus beras, telur dan juga dagin ayam. Mudah-mudahan surplus ini bisa dijadikan cadangan pangan,” katanya.

Sedangkan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Donny P Joewono yang hadir dalam acara ini, juga mengatakan bahwa tujuan kehadirannya adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap Pemprov Kalsel dan juga pemerintah daerah di Kalimantan.

“Kami bersama Deputi Pangan BPN, hadir disini selain untuk memberikan apresiasi, dan menunjukkan rasa gembira kami karena neraca pangan di Kalsel itu surplus,” tuturnya.

Donny juga menyampaikan, inflasi di negara-negara lain di dunia masih menunjukkan angka yang cukup tinggi, namun untuk angka inflasi Indonesia sudah berhasil mencapai angka 3,5 persen. Hal ini menurutnya bisa tercapai berkat kerjasama yang terjalin.

“Kenapa penurunan angka inflasi itu berhasil, adalah karena bank sentral Indonesia dibantu oleh seluruh gubernur di Indonesia. Karena inflasi tidak akan selesai hanya dengan menaikkan suku bunga, tapi diselesaikan dengan mensuplai pasokan sehingga distribusinya lancar. Inilah yang rasanya kami yakin sampai akhir tahun, inflasi akan berada di 3,2 sampai 3,3 persen,” ungkapnya.

Selain pencapaian inflasi, hasil sinergi dan kerjasama ini juga untuk mensupport pertumbuhan ekonomi agar bisa mencapai angka 5 persen.

Dirinya juga menyampaikan apresiasi untuk program-program yang direncanakan dan diselenggarakan oleh seluruh pemerintah daerah di Kalimantan, sebagai bentuk upaya penurunan inflasi dan juga pendorongan pertumbuhan ekonomi.

Salah satu program inovasi itu adalah Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip).

“Kami sangat mengapresiasi program-program dari Pemda di Kalimantan dan juga ada komitmen dari seluruh pemerintah di Kalimantan, yang dihadiri oleh Sekda untuk melakukan hal-hal positif seperti padi apung dan Siska Ku Intip, untuk diteruskan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Kalsel pada khususnya, dan seluruh pemerintah Kalimantan pada umumnya,” jelasnya.

Dalam acara ini dilaksanakan penandatanganan Komitmen Bersama Pemerintah Daerah se-Kalimantan dalam rangka Stabilisasi Harga melalui Gerakan Pangan Murah, yang ditandatangi oleh Sekda Provinsi Kalsel, Sekda Provinsi Kalimantan Tengah, Sekda Provinsi Kalimantan Utara, Asisten Dearah 2 Kalimantan Barat serta Kepala Biro Ekonomi Kalimantan Timur.

Penandatanganan komitmen ini disaksikan oleh Deputi Gubernur BI, Deputi 1 Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan BPN, serta Gubernur dan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam acara ini juga dilaksanakan panen Padi Apung, yang merupakan salah satu program unggulan Pemprov Kalsel sebagai upaya mendukung pengendalian inflasi.