BANJARBARU, metro7.co.id – Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam mengendalikan inflasi di daerah membawa hasil yang menggembirakan.

Hal ini dipastikan dari kunjungan kerja Kepala Biro Ekonomi Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel, Raudatul Jannah, ke Badan Pusat Statistik (BPD) Provinsi Kalsel, Rabu (8/2) siang.

Pada kunjungan ini, BPS memaparkan hasil bahwa, Selasa (8/1) kemarin, angka inflasi gabungan Kalsel adalah sebesar 3,93 persen untuk Year on Year (YoY) dan 0,004 persen untuk Month to Month (MtM).

Raudatul Jannah mengatakan, dengan data ini, bahwa hasil tersebut patut disyukuri karena angka inflasi gabungan Kalsel sudah berasa dalam rentang yang ditetapkan pemerintah.

“Patut kita syukuri bersama bahwa inflasi gabungan Kalsel telah berada dalam rentang inflasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu 3±1 persen,” katanya.

Menurutnya, tak terlepas dari berbagai upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan Pemprov Kalsel.

Raudatul Juga, mengatakan, bahwa agar seluruh pihak tidak berpuas diri sampai dengan hasil ini, namun dapat menjadikan hasil ini motivasi.

“Tentunya ini menjadi motivasi kita bersama untuk bekerja lebih keras lagi dalam mengendalikan inflasi di Kalsel,” pesannya.

Berdasarkan data dari BPS, dari bulan Januari hingga Juni 2023, inflasi Kalsel berada diatas target inflasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Namun pada bulan Juli 2023 angka ini mulai mengalami penurunan yaitu 3,93 persen untuk YoY dan 0,004 persen MtM.

Adapun salah satu kegiatan yang dilaksanakan Pemprov Kalsel dalam upaya pengendalian inflasi sejak awal tahun hingga saat ini adalah kegiatan operasi pasar barang kebutuhan pokok di Banjarmasin, Tanjung dan Kotabaru.

Raudatul Jannah juga berpesan bahwa BPS Provinsi Kalsel memiliki peran penting khususnya sebagai sumber informasi yang valid bagi pemerintah.

Di mana data tersebut nantinya dapat dijadikan bahan dalam penyusunan kebijakan bagi pemerintah daerah dalam rangka pengendalian inflasi.

Melalui kunjungan kerja ini, dirinya juga berharap dapat membangun kerjasama dan komunikasi yang baik.

“Kita berharap dengan kunjungan ini, dapat terbangun kerjasama dan komunikasi yang baik antara Pemprov Kalsel dengan pihak BPS Kalsel, utamanya dalam rangka kebutuhan data statistik bagi Pemprov Kalsel,” jelasnya.

Sementara itu Martin Wibisono, Kepala BPS Provinsi Kalsel mengatakan, komoditas pendorong inflasi tahunan Kalsel pada bulan Juli 2023 adalah beras, bensin, rokok kritik filter, tarif air minum PAM, sewa rumah, mobil, bimbingan belajar, bawang putih, telur ayam ras dan emas perhiasan.

Sedangkan penyumbang inflasi bulanan adalah kenaikan harga tiket pesawat terbang sebagai dampak dari liburan sekolah.

“Pergerakan arah inflasi tahunan Kalimantan Selatan semakin membaik dan menuju target nasional di 2023,” ujarnya.

Hal ini menurutnya merpakan dampak dari langkah pengendalian inflasi yang telah dilakukan yaitu Gerakan Pangan Murah, Subsidi Angkutan Komoditas, Penggunaan Beras CPP, Pemantauan Stok dan Harga di Pasar, Subsidi Harga Komoditas Tertentu dan Bantuan Sosial.

Adapun kondisi tiga kota IHK di Kalsel juga mengalami tren penurunan dimana inflasi tahunan YoY Kota Banjarmasin sebesar 4,06 persen, Kotabaru 4,10 persen dan Tanjung 2,27 persen.

Sementara untuk inflasi bulanan MtM kota Banjarmasin sebesar -0,01 persen, Kotabaru 0,16 persen dan Tanjung-0,06 persen.