BANJARBARU, metro7.co.id – Musim kemarau panjang yang melanda wilayah Indonesia termasuk kalimantan selatan telah menimbulkan berbagai dampak negatif bagi masyarakat, salah satunya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus melakukan berbagai langkah dalam menangani Karhutla yang belakangan sering terjadi, termasuk menggelar apel Mitigasi Penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan serta Kekeringan, di depan Halaman Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Sabtu (9/9) pagi.

Apel Mitigasi yang dipimpin Paman Birin mengatakan, apel tersebut merupakan bagian dari upaya bersama untuk memitigasi karhutla dan kekeringan yang terjadi di Kalsel.

“Dalam situasi seperti ini kita harus bersatu dalam semangat gotong royong dan peduli sesama, saya mengajak Pasukan Elang Darat Karhutla, bersama seluruh SKPD dan ASN dilingkungan Pemprov Kalsel untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi ini,” kata Paman Birin.

Paman Birin juga menjelaskan, beberapa bentuk bantuan sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menjemput bola secara aktif mendatangi lokasi-lokasi dalam membantu masyarakat yang terdampak.

“Kita pastikan pasokan air bersih dengan mendatangi lokasi-lokasi yang membutuhkan bantuan air bersih, membersihkan semak belukar yang berpotensi terjadi titik-titik api, pembasahan lahan, menyediakan layanan kesehatan untuk memberikan pertolongan dan perawatan serta membagikan masker kepada masyarakat,” jelas Paman Birin.

Paman Birin berharap, agar bisa menginspirasi warga Kalsel untuk lebih peduli, tanggap, dan siap dalam situasi darurat.

“Segala upaya yang telah kita laksanakan dapat menginspirasi seluruh warga Kalsel agar lebih peduli, lebih tanggap terhadap lingkungan dan lebih siap menghadapi situasi darurat,” harapnya.

Paman Birin meminta kepada Bupati/Walikota se-Kalsel juga turut siaga dalam penanganan karhutla dan kekeringan.

Usai apel, Paman Birin juga mengecek kondisi peralatan dan sarana prasarana masing-masing SKPD. Ia memastikan bahwa peralatan tersebut dalam kondisi prima, siap mendukung penanganan bencana, dan dapat menyelamatkan nyawa serta lingkungan.