Batu Pertama Pembangunan Gedung Rektorat Uniska MAB Resmi Diletakkan Sahbirin Noor
BATOLA, metro7.co.id – Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin melakukan peletakkan batu pertama pembangunan gedung Rektorat Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (Uniska MAB), di Desa Berangas Timur Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Sabtu (15/7).
Setelah itu ditandai dengan pemotongan pita oleh Sahbirin Noor, tanda peresmian Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknis Uniska MAB Handil Bhakti.
Kegiatan awal pembangunan kantor rektot di Kampus Uniska MAB Handil Bhakti dan peresmian dua fakultas ini bersamaan dengan kegiatan jalan santai dalam rangka Dies Natalis ke-42 Uniska MAB.
Turut hadir diantaranya Ketua Badan Pembina Yayasan MAB, Hj Rahmi Tajuddin Noor, Ketua Pengurus Yayasan Uniska MAB, Budian Musthafa dan Rektor Uniska MAB, Prof Abdul Malik.
Gubernur Sahbirin sebelum menyampaikan sambutannya, sempat bercerita, bagaimana perjalanan Uniska sebagai universitas ini, mengawali pembelajarannya di Kalsel, dengan sarana dan prasarana masih terbatas.
Gubernur Sahbirin Noor, menyambut baik pembangunan kedua infrastruktur pendidikan di Kampus Uniska MAB, karena selain meningkatkan akan pengelolaan aktivitas akademik, juga meningkatkan jumlah lulusan magister di Kalsel.
“Gedung rektorat layaknya jantung bagi sebuah universitas, dengan fungsinya sebagai tempat kerja bagi jajaran pimpinan universitas sekaligus wadah pelayanan akademis bagi civitas akademika,” jelasnya.
Sedangkan keberadaan gedung pascasarjana sendiri akan memfasilitasi lahirnya magister-magister baru di Banua, yang tentunya diharapkan, jumlah lulusan akan berimbang dengan peningkatan kualitas lulusan.
Meskipun dirasakan belum terlalu banyak yang disumbangkan pemerintahan terhadap dunia pendidikan seperti Uniska MAB ini, Sahbirin Noor bertekad terus berupaya memberikan yang maksimal dan terbaik.
“Perguruan tinggi memiliki
peran penting dalam membangun
SDM yang unggul, produktif, dan berkarakter. Peran ini semakin krusial menjelang momentum Indonesia Emas 2045, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mengalami puncaknya,” kata Sahbirin.
“Tugas kita, sebagai pemerintah bersama institusi pendidikan, untuk mengelola bonus demografi tersebut agar terbentuk sdm yang berdaya saing tinggi, produktif, dan kreatif,” tambahnya.
Sahbirin Noor yang juga merupakan Ketua Dewan Penyantun Uniska MAB, berharap universitas ini dapat mempersiapkan diri untuk menjadi tongkat estafet pembangunan pendidikan menjelang momen Indonesia Emas 2045.
“Semoga Uniska dapat terus melahirkan generasi – generasi andalan Banua yang tentunya akan membanggakan bukan hanya untuk Banua Kalsel, tapi untuk Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pembina Yayasan MAB, Hj Rahmi Tajuddin Noor menyebutkan, gedung rektorat rencananya dibangun empat lantai dengan peruntukan, lantai satu untuk pelayanan, lantai kedua untuk ruang rektor dan yayasyan , lantai ketiga untuk Pascasarjana dan lantai keeempat dibuat aula untuk berbagai kegiatan.
Rektor Prof Abdul Malik menyebutkan, seiring dengan perkembangan kampus, dilakukan pembangunan gedung rektorat, sesuai tuntutan sarana dan prasarana yang harus dilengkapi untuk kelancaran proses mengajar dan kegiatan kampus lainnya.
Dilaporkan Malik, saat ini Uniska, menduduki rangking 125 PTN/PTS se Indonesia, khusus wilayah Kalimantan, sebagai PTS terbesar.
Acara ditutup dengan pengguntingan pita peresmian Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik Uniska MAB, kemudian ramah tamah dengan jajaran kampus.