BANJARBARU – Jelang Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Kalimantan Selatan, PT Bank Negara Indonesia (BNI) turut memeriahkan bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel dengan menggelar pelatihan kewirausahaan bagi wartawan, Kamis (6/2/2020) di Pusat Layanan Terpadu-Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT-KUMKM), Kota Banjarbaru.

Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada bank BNI kantor cabang Banjarbaru atas terselenggaranya kegiatan, dimana pada hari ini merupakan wujud partisipasi aktif bank BNI dalam mendukung perkembangan UMKM.

Kegiatan pada hari ini wartawan dapat menjadi bagian untuk menumbuhkembangkan UMKM kota Banjarbaru sehingga dapat membuka peluang lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.

“Saya harapkan para peserta pelatihan pada hari ini dapat melihat dan menangkap peluang yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi sebuah usaha yang menguntungkan memang modalnya adalah adanya suatu keberanian mengeluarkan ide kreatif,” katanya.

Dengan pelatihan yang diberikan pada hari ini disebutnya lagi paling tidak akan menjadi bekal atau modal dasar berupa pengetahuan untuk perencanaan sebuah usaha yang kreatif dan inovatif yang manfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain dan lingkungannya.

Sebagai nara sumber dihadirkan para pelaku usaha Banjarbaru seperti, pemilik usaha Cokelat Pasak Bumi, Bobi dan pengusaha arang putih sampai ekspor, Norwanto dan Mariisa anak dari pengusaha sasirangan khas corak kota Banjarbaru, serta diikuti oleh puluhan wartawan dari berbagai media cetak, TV dan online.

Wakil Pimpinan Bidang Jaringan dan Layanan BNI Banjarmasin, Untung Rahmat Marzuki menjelaskan bahwa pelatihan tersebut sebagai bentuk perhatian BNI kepada wartawan yang menjadi mitra bank selama ini.

“Sebagai wartawan tidak selamanya jadi wartawan, melalui pelatihan ini kami ingin memberikan wawasan kepada rekan wartawan yang ingin berwirausaha dengan kiat-kiat dari pengusaha kawakan asal Banjarbaru,” katanya.

Dikatakannya memulai usaha perlu modal bukanlah masalah utama, yang paling penting itu adalah kemauan dan motivasi diri sendiri.

“Dikasih modal yakin gak mereka akan berkembang. Modal itu hanya berapa persen dari kesuksesan, yang paling penting itu prosesnya serta kemauan dan motivasi diri,” bebernya.

Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah standarisasi produk dan juga masalah karena cara memasarkan produk dengan cara konvensional saat ini sangatlah sulit.

Oleh karena itu ia berucap harus pandai memanfaatkan teknologi, terlebih wartawan memiliki kemampuan untuk menggiring opini konsumen dan mempunyai jaringan yang luas. (metro7/nrl)