Amuntai — Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) bersama Bank Indonesia menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) pengembangan kerajinan ampulung yang terdiri dari anyaman purun dan enceng gondok atau ilung.
Kepala BI perwakilan Wilayah Kalimantan, M Dadi Aryadi, mengatakan bahwa Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan akan dijadikan pusat kerajinan ampulung. Ia menilai program ini sangat relefan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten HSU.
“Pengrajin pasti tidak akan mengalami kesulitan untuk bahan baku, karena bahan baku dari rawa yang ada di wilayah kabupaten Hulu sungai utara,” katanya di Aula Banua Kita Amuntai, Rabu (30/10) tadi.
Bupati Drs HA Wahid HK dalam sambutannya, saya sangat bersyukur sekali karena ada pihak  yang bersedia mengangkat kerajinan di Kabupaten HSU. Wahid juga menyambut baik dan gembira serta mengucapkan terimakasih atas kepada BI wilayah kalimantan atas penandatanganan nota kesepahaman ini.
“Fungsi dari kerjasama ini agar dapat mendorong pemberdayaan sektor riil dan UMKM melalui pelaksanaan program pengembangan klaster dengan fasilitasi dan koordinasi daerah untuk komoditas purun dan ilung melalui peningkatan produksi dan perbaikan mekanisme pasar dalam rangka peningkatan kesejahteraan pengrajin dan UMKM yang selanjutnya disebut dengan program pengembangan klaster kerajinan ampulung,” kata Wahid. (Metro7/Awir)