TANJUNG, metro7.co.id – Lahan kritis di Tabalong tersisa sekitar 4.046 hektar Bupati Tabalong Anang Syakhfiani ingin Camat mengkoordinir desanya masing-masing.

Perihal tersebut Anang sampaikan saat menghadiri rapat koordinasi Camat dan Kades tentang Revolusi Hijau di Pendopo Bersinar Tanjung, pada Selasa (11/4/2023).

“Sejak Tahun 2017 sampai 2023 luasan yang sudah ditanami, baik KPH Tabalong maupun bibitnya didistribusi dari masyarakat jumlahnya 918 hektar, jadi sisa 4.046 hektar,” jelas Anang.

Bupati mengatakan penanaman ini bukan dari 5 atau 10 tahun yang lalu, tapi hampir 30 hingga 40 tahun yang lalu sudah menanam, hasilnya belum maksimal.

“Kita mau maksimal supaya pekerjaan menanam, menghijaukan lahan kritis ini selesai dalam waktu 2 tahun, kita keroyoki aja,” ujar Anang.

Megenai pemahaman tentang revolusi hijau, Camat dan Kades harus mengetahui supaya programnya bisa jalan.

“Tidak akan jalan program ini kalau kami tidak mengetahui secara totalitas, ” ucap Anang.

Selain itu, Anang mengungkapkan ada 3 kelompok Kabupaten kecil, menengah dan besar. Kabupaten Tabalong terbaik III tingkat Nasional dalam mengolah lingkungan hidup.

“Kita kategori yang kecil nomor III kita se Indonesia, Itu berarti apa yang sudah kita lakukan ini sudah benar,” ungkapnya.

Bupati mengharapkan kepada Camat dan Kades agar mensosialisasikan apa yang sudah didapat terkait gerakan revolusi hijau.

“Saya berharap kepada Camat dan Kades agar mensosialisasikan apa yang sudah diberikan oleh kawan-kawan kita dari Dinas Kehutanan Kalsel,” tutup Anang. ***