H. Muhammad Hasbi
Kadis Kapperindag Batola
Marabahan — Dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sepertinya tidak terlalu dirasakan oleh warga Kabupaten Barito Kuala (Batola). Pasalnya, lonjakan harga sembako tidak terlalu signifikan, hanya sekitar 10-15 persen.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Batola, HM Hasbi, saat ditemui di ruang kerjanya baru-baru tadi mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi adalah kebijakan pemerintah pusat. Pihaknya hanya melaksanakan pengawasan di lapangan terhadap para penjual BBM.
Menurutnya, kenaikan harga BBM ini tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat Batola. “Dampak dan solusinya pasti sudah dipikirkan oleh pemerintah sehingga tidak sampai menyengsarakan rakyat. Pemerintah telah menyiapkan pemberian BLSM (bantuan langsung sementara masyarakat) agar masyarakat ekonominya ke bawah bisa terbantu,” katanya.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 H, pihaknya kembali akan menggelar pasar murah untuk membantu masyarakat, bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. “Kita dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Batola hanya sebagai tempat dalam menjalankan program tersebut. Biasanya pasar murah ini kita laksanakan di Kecamatan Anjir Muara dan Kecamatan Anjir Pasar, karena kedua kecamatan ini merupakan daerah yang paling strategis untuk pelaksanaan pasar murah,” kata Hasbi. 
Pasar murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga terjangkau. “Kita juga berharap, dengan diadakannya pasar murah ini oleh pemerintah, diharapkan agar masyarakat bisa terbantu dan bisa mengurangi pengeluaran terhadap pembelian bahan pokok karena menjelang lebaran kebutuhan masyarakat pasti banyak,” pungkasnya. (Metro7/Andi)