BARABAI – Sebanyak empat orang Tim Penilai Pusat Lomba Desa Percontohan kategori Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat Nasional, didampingi  Bupati HST H Harun Nurasid dan Ketua TP PKK HST Hj Tintainah Harun Nurasid, tiba di desa Banua Kupang Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Selasa (12/5)
Setibanya di desa tersebut, mereka disambut hangat oleh para kader PKK dan  warga setempat, dan diiringi dengan grup drumband sekolah serta lagu selamat datang dari anak-anak PAUD desa Banua Kupang.
Sebelum acara dimulai, seluruh tamu undangan juha disuguhi kesenian asli kabupaten HST, seperti seni music panting dan seni tari topeng yang dibawakan oleh siswa SMPN 1 Kasarangan, LAU.
Pada kesempatan itu, ketua PKK Desa Banua Kupang, Juhairiyah, menyampaikan salah satu strategi utama untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dengan menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat atau ber PHBS.
“PHBS didesa kami dapat terwujud karena kader PKKnya aktif melakukan sosialisasi tentang arti pentingnya hidup sehat, seperti diarisan, pengajian dan lainnya, sehingga masyarakat disini berusaha untuk melaksanakannya,” katanya.
Lebih lanjut, ia memaparkan, ada beberapa kegiatan pergerakan masyarakat untuk meningkatkan capaian 10 Indikator PHBS seperti pembentukan RT siaga, kunjungan rumah dan pemasangan stiker P4K, kegiatan remaja anti narkoba, budidaya TOGA, dan lainnya.
“Melalui kegiatan tersebut, Alhamdulillah, desa kami sudah bisa melaksanakan PHBS,” paparnya.
Ketua Tim Penilai Pusat, Soesilawati Subekti, juga menuturkan bahwa kata PHBS memang sangat gampang diucapkan, tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Dari hasil yang kami dapat, desa Banua Kupang memang sangat layak masuk di enam besar tingkat Nasional, karena tingkat kesadaran masyarakatnya untuk ber PHBS sangatlah tinggi.
“kami mencari dari 500 desa di Indonesia, hanya enam yang terpilih, dan salah satunya Banua Kupang,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Bupati Harun Nurasid juga mengharapkan setelah melakukan peninjauan didesa ini, tim penilai bisa memberikan  pembinaan dan masukan bagi kader PKK desa banua Kupang. Saya juga berharap, agar masyarakat setempat bisa menjadikan PHBS menjadi sebuah budaya dimasyarakat.
“Mudah-mudahan desa banua Kupang menjadi yang terbaik, agar bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam ber PHBS,” harapnya.AdvHumHST