BARABAI, metro7.co.id – Pascabanjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), masyarakat masih susah menyebrangi sungai untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Hingga kini, masyarakat di dua Kecamatan paling terdampak di HST, Hantakan dan Batu Benawa masih menggunakan jembatan darurat untuk penyebrangan.

Atas dasar itu, Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) berinisiatif membantu pembangunan jembatan sementara untuk menunjang penyebrangan warga di sana.

Tepatnya, jembatan sementara tersebut adalah jembatan yang menghubungkan antara Desa Baru dan Desa Batu Tunggal.

“Beberapa hari yang lalu, kami sudah survei kesini dibantu teman-teman Dinas Perkim dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI),” kata Direktur Poliban, Joni Riadi kepada Metro7, Rabu (10/3).

Dia menyatakan, bahwa hal tersebut sesuai dengan kegiatan mereka Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebab, salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.

“Sebelum jembatan permanen selesai, insya allah kami akan bantu pembangunan jembatan sementara ini hingga selesai,” jelasnya.

Dari pantauan Metro7, bahan pembangunan jembatan sementara itu dari bambu, beronjong, batu. Dikerjakan oleh Poliban dan masyarakat di sekitar. Selain itu, Poliban juga bantu peralatan berkebun untuk warga.

Sementara Kepala Dinas Perkim, Pajarudin mengungkapkan, Pemkab HST terkait rencana jembatan di Desa Baru, Desa Alat dan lain-lain sudah di alokasikan.

“Namun, pelaksaannya memerlukan waktu yang panjang, karena sifatnya permanen, terima kasih kepada Poliban yang sudah membantu pembangunan jembatan sementara untuk kegiatan warga selama beberapa bulan kedepan dalam memenuhi kehidupan ekonomi,” ucapnya.*