Banjarmasin – Penipuan dengan modus mengimingi korbannya untuk diorbit menjadi model dan mengisi sebuah acara yang mana nantinya akan diliput oleh sebuah majalah remaja terkemuka dan stasiun TV swasta nasional, terjadi di Kota Banjarmasin pada Selasa (11/2) sekitar pukul 22.00 WITA.
Sebanyak 14 orang Anak Baru Gede (ABG) baik pria dan wanita diantaranya 12 siswa dari MTS Raudhatusysyubban yang terletak diJalan Sungai Lulut Km 6.500 Kabupaten Banjar dan 2 dari SMK 4 Banjarmasin harus tertunduk lesu saat mengetahui kalau mereka sudah ditipu.
Asal muasal  kejadian ini bermula, saat pelaku yang ternyata memakai identitas palsu ini pada pagi hari telah mendatangi sekolah dengan memakai sebuah nama agency Sasirangan Studio. Disaat menyambangi pihak sekolah inilah pelaku menyatakan ada sebuah program seleksi (casting) untuk audisi model dan beberapa orang sudah dipilih.
Namun setelah itu ternyata para korbannya langsung ditelpon satu persatu oleh pelaku yang menyatakan bahwa pada malam hari akan diadakan sesi rias alias berdandan dan pemotretan sebelum dilaksanakan casting. Sehingga pelaku menyuruh korbannya untuk mendatangi salah satu salon yang terletak di Jalan Pahlawan Banjarmasin Tengah.
Karena kuatnya keinginan untuk menjadi model, 14 siswa ini langsung saja percaya dan tidak ada kecurigaan bahwa mereka akan ditipu. “Pelaku datang kesekolah dan menawarkan untuk menjadi model, rencananya akan diliput salah satu media remaja dan Tv nasional. Yang namanya ada bakat jadi saya ikut dan datang ke salon ini untuk berias dan tidak ada curiga sama sekali sebelumnya,” ujar Titin, salah satu korban penipuan yang tampak shock ketika dirinya ditipu.
Saat dilakukan sesi rias inilah, jelas Titin kecurigaan baru muncul lantaran pelaku yang berperawakan kurus dan kemayu ini menyuruh satu persatu yang ikut menyerahkan perhiasan, handphone dan barang berharga lainnya ke sebuah tas. “Kami sebenarnya curiga lantaran saat dirias disuruh menyerahkan barang berharga dimiliki, setelah dirayu rayu akhirnya kami luluh dan begitu saja menyerahkan,” jelasnya.
Namun naas, setelah sisa dua orang yang akan dirias ternyata pelaku malah melarikan diri dengan membawa barang yang diserahkan termasuk satu buah kendaraan matiq milik salah satu korban yang dibawa pelaku sebagai akses untuk melarikan diri. “Ya pelaku berhasil menggondol perhiasan, handphone dan barang berharga. Dimana dia melarikan diri memamakai kendaraan roda dua milik salah satu korban,” tambah Titin.
Kerugian juga harus dialami Lisda, pasalnya pemilik salon Nona yang dijadikan tempat untuk berias ini harus menderita kerugian hampir Rp 2 juta rupiah lantaran ongkos merias para korban belum terbayarkan. “Dua hari yang lalu datang kesini, dan bilang meminta diriaskan anak murid nya yang jadi model guna mengisi sebuah acara dan sudah deal kalau biayanya 2 jutaan,” papar Lisda yang tidak menyangka tempat usahnya dipakai untuk lokasi penipuan oleh pelaku.
Sementara itu, Jamhuri selaku Ketua Yayasan MTS Raudhatusysyubban langsung geram saat mengetahui anak didiknya menjadi korban penipuan. “Yang saya sesalkan kenapa kalian tidak koordinasi dengan dewan guru apalagi orang tua sendiri, sudah begini baru semua dibuat bingung,” ujar Jamhuri dihadapan anak didiknya.
Sebenarnya, jelas Jamhuri pelaku sudah beberapa kali mendatangi kesekolahan untuk melatih para siswa-siswinya sehingga tidak ada menaruh curiga sama sekali. “Tidak ada kecurigaan karena yang bersangkutan datang ke sekolah dengan menyakinkan juga sempat memberikan pelatihan,” jelas Jamhuri.
Kini kasus ini langsung ditangani secara intensif dari Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polresta Banjarmasin, termasuk menyelidiki apakah modus ini dilakukan seorang diri atau berkelompok.(metro7/sah)