TANJUNG, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong mengikuti kegiatan evaluasi tahap II program gerakan menuju kota cerdas (Smart City) tahun 2023, Kamis (16/11), di Aula Pendopo Bersinar Pembataan.

Sekretaris Daerah Tabalong, Hj Hamida Munawarah bersama seluruh perwakilan SKPD terkait dijajaran Pemkab Tabalong yang melakukan inovasi sebagai implementasi Smart City, turut hadir bersama mengikuti kegiatan proses evaluasi yang dilakukan asesor secara online.

Diketahui, bahwa Tabalong Smart City adalah proyek canggih dari Pemkab Tabalong untuk membuat daerahnya lebih pintar, nyaman, dan hijau dengan teknologi terkini dimana proyek ini memiliki enam aspek utama, yaitu ekonomi, mobilitas, lingkungan, masyarakat, kehidupan, dan pemerintahan yang cerdas.

Smart City sendiri dimulai sejak tahun 2017 dimana ada 25 Kabupaten/Kota, dan tahun 2018 bertambah lagi 25 Kabupaten/Kota, sedangkan Tabalong di tahun ke tiga 2019 baru memulai implementasi Smart City dan menjadi yang termasuk salah satu dari seratus Kabupaten/Kota di Indonesia yang ikut program Smart City.

Dalam kegiatan proses evaluasi tahap II program gerakan menuju kota cerdas tahun ini, asesor indepemden II dari perguruan tinggi Universitas Gajah Mada, dan Universitas Satya Wacana Salatiga, juga dari Kementerian Kominfo langsung secara online melakukan wawancara terhadap SKPD-SKPD di Tabalong yang melakukan inovasi.

Sekretaris Daerah pada kegiatan tersebut memaparkan terkait profil Kabupaten Tabalong yang terdiri dari 12 Kecamatan, 10 Kelurahan dan 121 Desa. Untuk sarana yang ada di Kabupaten Tabalong ada tiga Rumah Sakit, 8 Puskesmas dan 17 Klinik. Sarana Pendidikan ada 211 TK, SD 221, SMP 61 dan SMA/MA 11, SMK 10 dan Perguruan Tinggi ada 3.

Kemudian ada 6 pilar dimensi Smart City Kabupaten Tabalong tahun 2023, yaitu ada Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment.

Kepala Diskominfo Tabalong, Arianto menjelaskan, hari ini pihaknya menghadirkan seluruh SKPD yang melakukan inovasi kaitannya dengan implementasi Smart City di Kabupaten Tabalong.

“Jadi ada 6 dimensi, dan 18 sub dimensi, karena masing-masing ada 3 sub dimensi, sehingga 18 dimensi yang tadi sudah dilakukan pendalaman lewat wawancara meskipun hanya lewat online tidak diverifikasi langsung,” katanya.

Terlihat untuk sementara hasilnya bagus, responnya pun bagus, artinya apa yang kita sampaikan direspon baik dan positif oleh para asesor. Dari hasil survei nilai kita rata-rata diatas 3, bahkan ada yang 4.

Diharapkan hasil penilaian nanti pada bulan Desember hasilnya meningkat lagi. Ia meminta kepada SKPD yang masih belum melengkapi beberapa dokumen bukti (Eviden) yang diminta asesor secepatnya dalam tempo waktu sampai 24 jam.