KOTABARU, metro7.co.id – PT Indocement melalui jajaran direksi, manajemen dan karyawan melakukan gerakan menanam pohon dalam memperingati Hari Bumi.

Penanaman secara serentak di seluruh area operasional meliputi Kompleks Pabrik Citeureup, Pabrik Cirebon, dan Kompleks Pabrik Tarjun.

Kegiatan ini agenda rutin tahunan perseroan dalam meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap bumi sebagai tempat tinggal manusia. Mengusung tema ‘InvestInOurPlanet’ atau Berinvestasi di Planet Kita. Sejumlah kelompok tani juga dilibatkan.

Antonius Marcos, Direktur & Sekretaris Indocement dalam menjelaskan Perseroan menyadari kegiatan pertambangan yang dilakukan berpotensi menimbulkan dampak bagi lingkungan. Oleh sebab itu, perusahaan selalu berupaya untuk mengurangi dampak kerusakan lahan melalui rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan rencana reklamasi lahan pasca tambang.

“Salah satu upaya adalah dengan melakukan kegiatan reklamasi pasca tambang. Hingga akhir 2021, Indocement telah menanam hampir 150.000 pohon multi spesies di tiga lokasi pabriknya,” kata Marcos, Jumat (22/4/22).

Pohon yang ditanam juga bisa berfungsi sebagai windbreaker atau shelterbelt dari proses produksi Indocement serta meningkatkan suplai oksigen dan penyerapan CO2, meningkatkan penyerapan air dan dapat menurunkan temperatur udara.

Dengan momentum Hari Bumi, Indocement mengajak seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk terus menjaga kelestarian lingkungan hidup demi masa depan bumi melalui kegiatan-kegiatan yang berdampak positif kepada lingkungan

Indocement berkomitmen dengan terobosan hijau yakni, memproduksi semen hijau yang ramah lingkungan. Indocement telah meluncurkan Semen Hidraulis yang proses produksinya menghasilkan CO2 yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan jenis semen portland.

Proses produksi semen hidraulis mampu mengurangi pemakaian klinker sebesar 10%–13% dan jumlah energi batu bara sehingga jumlah CO2 yang dihasilkan menjadi berkurang.

Selama 2021, Indocement juga berhasil menambah jumlah penggunaan bahan bakar alternatif sampai dengan 12,2%. Perseroan menargetkan penggunaan bahan bakar alternatif hingga 25% di 2025. Upaya keberlanjutan lainnya yaitu penurunan emisi GRK Scope 1 yang dihasilkan Perseroan tahun 2021 menjadi 606 kg CO2/ton semen ekuivalen dari tahun sebelumnya yaitu 623 kg CO2/ ton semen ekuivalen.

SHECSR ITP Tarjun, H Teguh Iman Basoeki mengatakan untuk penanaman di area pabrik Tarjun pihaknya telah menanam sebanyak 150 pohon dengan jenis trambesi, sengon, angsana, balsa dan bintaro.

“Tentu ini merupakan komitmen Indocement dalam hal kepedulian terhadap lingkungan, dan kegiatan ini rutin kita laksanakan dan pengelolaannya juga secara langsung melibatkan masyarakat. Dalam pelaksanaannya pun kami tetap menerapkan protokol kesehatan karena situasi sekarang masih dalam pandemi Covid-19,” kata Teguh

Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Sekarang entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 5.000 orang. Indocement mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25,5 juta ton semen.

Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. ***