BANJARMASIN – Terkait kasus kekerasan verbal yang menimpa seorang wartawati RMOL Lampung, mendapat perhatian para jurnalis banua khususnya Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalsel.

Plt Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalsel, Milhan menegaskan semua pihak, khususnya pejabat publik diingatkan mengusung sikap profesional saat menjalankan tugasnya.

Hal ini berkenaan dengan etika yang bisa menjurus pada tindakan kesewenangan terhadap pihak lain.

“Kami turut prihatin kasus yang menimpa wartawan perempuan di Lampung karena mendapat perlakuan yang tidak semestinya dari oknum pejabat. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi khususnya daerah Kalsel,”ujar Milhan.

Diketahui, Tuti Nurkhomariyah ditegur Arinal di depan umum, tepatnya di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Lampung, Selasa siang (3/3).

Di hadapan sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemprov Lampung dan belasan wartawan, Gubernur Arinal Djunaidi menyinggung pemberitaan yang mengangkat soal kehadirannya mengenakan pakaian dinas dalam Musda X Partai Golkar Lampung sehari sebelumnya.

Arinal lantas bertanya apakah ada wartawan RMOL Lampung hadir. Tuti Nurkhomariyah mengacungkan tangan. Melihat kehadiran wartawati RMOL Lampung itu, Guberur Arinal melanjutkan tegurannya.

“Kamu pake kerudung. Samiknawaato’na. Jangan sampai innalilahi wainnailaihi rojiun,” ujar Arinal seraya meminta Tuti agar membuat berita yang baik-baik saja.

Tak sampai di situ, usai acara wartawati RMOL Lampung dihampiri empat ajudan Arinal dan membawanya ke ruang kerja Gubernur Lampung.

Kasus ini juga menyedot perhatian dunia internasional. International Federation of Journalists (IFJ) yang berpusat di Brusel, Belgia, memberikan perhatian serius.

“Gubernur Lampung kelihatannya membangun pola merusak yakni membully media, yang tidak dapat diterima,” tulis IFJ.

IFJ mengingatkan Gubernur Arinal Djunaidi pada tanggung jawab bersikap profesional dan terhormat dalam berhubungan dengan media.

“Keberatan terhadap media harus dilakukan melalui Dewan Pers,” tulis IFJ lagi.

Setelah peristiwa tersebut, Tuti ditarik kembali ke Jakarta. Langkah itu diambil untuk melindungi Tuti dan menghindarkan berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan.(metro7/ern/tim)