Taufikurahman,
Tanjung — Seorang penyandang tuna netra, Ibrahim alias Ahim (48), harus meregang nyawa setelah ditusuk di bagian pinggang oleh seorang pemuda yang sedang mabuk, Rabu (4/9) tadi. Meski sempat dilarikan ke RSUD H Badaruddin Kasim Tanjung, nyawa Ahim yang sehari-harinya mengemis di Pasar Tanjung tidak berhasil diselamatkan.
Korban ditusuk oleh Taufikurahman alias Ufik (22), warga Murung Kelurahan Tanjung.
Dalam pengakuannya di hadapan penyidik, Ufik mengaku nekat menusuk Ahim karena merasa dendam terhadap korban. Menurutnya, dua hari sebelum kejadian ia beristirahat di Mushola Adipura yang berada pinggiran Pasar Tanjung. Saat ia tertidur lelap, Ahim masuk ke mushola. Karena Ahim penyandang tuna netra, tongkatnya mengenai kepala Ufik.
Dua hari berselang, dalam keadaan mabuk akibat pengaruh obat dan alkohol, Ufik  mendatangi Ahim di tenpat yang sama. Ia nekat menghujamkan pisaunya ke perut bagian pinggang korban sebanyak satu kali.
Usai menusuk korbannya, Ufik langsung kabur. Sementara Ahim berteriak minta tolong. Warga sekitar pun berhamburan mendatangi Ahim. Melihat pengemis ini mengalami luka serius, warga langsung melarikannya ke RSUD H Badaruddin Kasim Tanjung.
Untuk menghilangkan jejak, Ufik juga datang ke TKP dan berpura-pura ingin memberikan pertolongan. Bahkan ia juga ikut mengantar korban ke rumah sakit.
Namun sikap over aktif pelaku justeru menimbulkan kecurigaan aparat kepolisian. Saat diintrogasi, Ufik mengakui telah menusuk korban. Polisi juga menemukan sebilah pisau berlumuran darah yang dibuang pelaku tidak jauh dari TKP.
Ada beberapa versi yang beredar di masyarakat terkait pembunuhan pengemis penyandang tuna netra ini. Ada yang menyebutkan pelaku ingin merampas uang korban. Namun isu itu belum terbukti dan masih diselidiki oleh penyidik.
Kini Ufik mendekam di sel tahanan Polres Tanjung untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia akan dijerat dengan pasal penganiayaan berat yang mengakibatkan hilangnya nyawa sesorang dan pasal pembunuhan berencana. (Metro7/011)