TANJUNG — Kebutuhan local akan sayur mayur bagi masyarakat di Kabupaten Tabalong selama ini nampaknya masih bergantung kepada para petani dari luar daerah padahal kondisi alam di daerah ini sangatlah potensial untuk pembudidayaan tanaman sayur mayur maupun tanaman buah-buahan.
Melihat kondisi tersebut dan untuk tujuan memberikan peningkatan penghasilan terhadap petani binaannya, Pertamina UBEP Tanjung akan mencoba melakukan menggarap lahan bekas perumahan bangsal plastik di komplek Pertamina UBEP Tanjung.
Menurut staf PR & Protokoler Pertamina UBEP Tanjung Zuraida Saputri kegiatan itu merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) melalui pusat pemberdayaan masyarakat Binaan Pertamina, dalam pelaksanaan kegiatan kebun percobaan itu menggunakan konsep green house akan dijadikan pilot project yang ramah lingkungan dan dikembangkan pembudidayaan tanaman sayur-sayuran di dalam polibag.
“Sayur mayor yang dikembangkan adalah sayuran berupa sawi, bayam, tomat, cabe, seledri, kangkung dan yang lainnya. Sedangkan dalam penyemaian dan penanaman bibit menggunakan media skam yang biasa disebut masyarakat Tanjung dengan menggunakan kulit padi limbah banyak terdapat di pabrik-pabrik penggilingan padi. Skam akan digunakan buat pengikat akar sayur-sayuran yang ditanam dalam polibag,” ujar Zuraida.
Petugas penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tabalong Arif Rachman Hakim saat melakukan bimbingan teknis secara langsung di lapangan terhadap 5 orang kelompok tani binaan Pertamina UBEP Tanjung yang diketuai Abdurahman disaksikan pihak Pertamina mempraktekan cara dan proses pembakaran pengolahan skam yang berfungsi sebagai pengikat akar tanaman sayur.
Proses diawali dengan menghidupkan api menggunakan kayu dibawah sebatang pipa 6 inch dengan tinggi (panjang) 2 meter, pipa yang telah dirancang menggunakan kaki supaya bisa berdiri, yang diberi lubang-lubang agar api tetap terus bisa menyala saat dilakukan pembakaran skam yang ditumpuk di sekeliling pipa.
Dalam menunggu waktu sekitar puluhan jam maka tumpukan skam yang dibakar akan berubah menjadi abu yang siap pakai untuk kepentingan tanaman.
Dijelaskan Arif Rachman Hakim bahwa untuk pemupukan sayur-sayuran dilakukan dengan memanfaatkan limbah biogas Pertamina dengan proses sangat sederhana ditambah dengan pupuk organik yang dimasukan ke tendon air kemudian menggunakan air rator untuk sirkulasi ke tanaman sayur-sayuran atau dengan istilah Hydroponic.
“Keberadaan pilot project kebun ini juga nanti bisa dijadikan sebagai salah satu alternative objek wisata kata Arif Rachman Hakim,” ujar Arif.
Sementara itu menurut Ketua kelompok tani binaan Pertamina UBEP Tanjung Abdurahman pihaknya sangat berterima kasih sekali atas kepedulian dari PT Pertamina selama ini yang senantiasa memperhatikan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan melalui program CSR nya. Metro7/Via