BANJARMASIN, metro7.co.id – Kasus HIV Aids kini menjadi ancaman serius di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, dari 3300 kasus yang sudah terdeteksi di Kalsel, Banjarmasin jadi penyumbang sebanyak 40 persennya.

Itu artinya, sekitar 1500 orang Banjarmasin saat ini terinfeksi penyakit menular dan mematikan ini.

Maka tahun depan Pemkot akan menambah anggaran untuk penanganan HIV.

“Semoga disetujui anggaran tahun depan, kita harus serius menanganinya,” ujar Ibnu, usai peringatan hari HIV sedunia di Kantor Dinkes,  Senin (27)/12/2021).

Sementara, Kadinkes Banjarmasin Machli Riyadi, merincikan anggaran tambahan itu, sekitar Rp 80 juta.

Nantinya akan digunakan untuk melaksanakan pelatihan kepada tenaga konsultasi HIV di seluruh Puskesmas di Banjarmasin termasuk obat-obatan.

“Kalau angagran disetujui tahun depan, jadi total anggaran untuk HIV di Banjarmasin 180 juta. Untuk seluruh puskesmas dan obatnya,” ujar Machli.

Adapun dalam tahun 2021 ini Dinkes mencatat terjadi peningkatan angka penularan HIV, didominasi pada usia produktif mulai 20 hingga 30 tahun akibat hubungan seks.[]