BANJARMASIN, metro7.co.id – Terpilihnya Ibnu Sina dan Arifin Noor luar biasa dan bagus, karena memecah rekor atau memecah mitos, karena di Banjarmasin Walikota biasanya satu kali.

Demikian komentar Winardi Sethiono, Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pemerintah (JPKP) Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (21/6).

Dia juga mengucapkan Selamat dan Sukses sebagai Walikota dan Wakil Walikota terpilih.

Dikatakan, melihat kepentingan-kepentingan masyarakat sangat mengharapkan sosok Walikota yang lebih konsisten terhadap apa yang telah direncanakan. Program-program atau wacana-wacana yang dimasukkan kedalam kampanye, bisa direalisasikan. Untuk program tambahan bisa dikebelakangkan. Yang penting wacananya yang harus dikerjakan.

“Seperti yang kita lihat beredar ini adalah pembangunan pasar ujung murung. Itu sungguh luar biasa. Cuma dengan catatan agar seluruh pedagang dapat discover dengan baik. Itu adalah sebuah terobosan pembangunan kota Banjarmasin yang betul-betul luar biasa. Itu memang harus bisa direalisasikan,” kata Winardi.

Ditegaskan, selain itu, Walikota juga ingin mengembalikan Kota Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai, karena baru-baru tadi terjadi banjir akibat penyempitan-penyempitan atau kebuntuan-kebuntuan sungai. Itu juga, katanya harus diselesaikan.

“Itu saya rasa sangat besar dampaknya untuk Kota Banjarmasin dan ini harus tuntas. Kalau menurut pendapat saya,” Winardi menambahkan.

Winardi juga menyebutkan, apapun kegiatan dari Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, lebih mengarah kepada penghasilan masyarakat. Karena penghasilan masyarakat itu adalah dampak dari sebuah perekonomian yang baik.

“Perekonomian yang berputar dengan sirkulasi yang baik, maka masyarakat akan sejahtera. Untuk itu kalau ingin mengerjakan sesuatu atau program apapun juga, sebaiknya dikaji ulang oleh Pemerintah Kota atau Walikota. Seberapa besar gangguannya terhadap penghasilan masyarakat. Dengan kata lain, kita ingin mempunyai seorang sosok Walikota yang pro dengan rakyat,” tegas Winardi.

Dikatakan, yang namanya program kalau sudah bisa dilaksanakan dan dimasukkan kedalam perencanaan di Bappeda, akan terus berjalan. Jadi tidak mungkin sosok Walikota mengesampingkan pembangunan yang sangat signifikan, yang sangat diperlukan masyarakat untuk kepentingan-kepentingan lain. Itu sangat tidak mungkin.

“Jadi kita berharap. Wacana-wacana atau rencana-rencana apa yang ingin dilaksanakan oleh Walikota Ibnu Sina dan Wakil Walikotanya Arifin Noor. Itu bisa dibuat sebuah perencanaan didalam rencana penataan kota di Bappeda,” Winardi mengungkapkan.

Winardi menyatakan, JPKP langsung terjun ke lapangan tidak mungkin. Karena bersifat pendampingan atau pemantau. Pihaknya menurut Winardi, bisa saja memberikan masukan-masukan kepada Pemerintah Kota Banjarmasin atau kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga bisa memberikan masukan-masukan atau kepentingan-kepentingan dari masyarakat.

“Karena JPKP bergerak atas nama masyarakat. Memulainya dari hal yang kecil. Sampai hal-hal yang besar dengan basis di Kantor Staf Presiden di Jakarta,” pungkasnya. ***