BANJARMASIN, metro7.co.id – Situasi Pandemi ini adalah situasi wabah dan berlaku Undang-Undang tentang Wabah. Setiap orang hukumnya harus untuk melakukan tindakan dan pencegahan.

Menurut Prof Dr drg Rosehan Adhani karena mengatasi pandemi covid adalah bagaimana setiap orang punya kekebalan, imunitas terhadap penularan virus tersebut. Upaya untuk menumbuhkan imunitas itu adalah vaksinasi.

Rosehan yang juga Ketua Pembina Yayasan Sayang Ibu Banjarmasin menyatakan, memang bisa terjadi kekebalan itu diperoleh setelah yang bersangkutan menderita penyakit.

“Terkena dulu, kemudian sembuh, dan akhirnya mereka mempunyai kekebalan. Tetapi itu punya resiko. Kalau sampai terkena itu ternyata tidak mendapatkan kesembuhan, tapi mendapatkan kematian. Itu kan berarti resiko. Oleh karena itu memang vaksinasi sementara ini adalah salah satu jawaban dan ditambah dengan upaya protokol kesehatan. Masker dengan vaksinasi itu memang istilahnya dua sejoli yang saling bergandengan,” ungkapnya.

Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat ini menyebutkan, upaya perlindungan itu tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tapi juga melindungi orang lain. Ini sering tidak disadari.

“Ada pihak-pihak yang siap berkorban untuk dirinya. Ya nggak apa-apa saya kena. Kan diri saya sendiri. Kadang-kadang begitu. Tapi sebetulnya perlu disadari bahwa dirinya bisa menjadi sumber penularan buat orang lain. Kepedulian. Ini barangkali yang menjadi tantangan kita bersama. Bagaimana kita menumbuhkan kepedulian kita bersama,” tegasnya.

Katanya, bisa saja terkena, tapi jangan sampai membuat sengsara orang lain. Salah satunya mempunyai status bahwa sudah pernah divaksin. Vaksinasi itu ada yang satu kali, dua kali, ada yang sudah dengan booster atau penguatan yang ketiga. Barangkali nanti bisa yang keempat.

“Perlu disadari juga bahwa vaksinasi itu bukan solusi satu-satunya. Vaksinasi punya kelemahan. Antara lain masa kekebalannya itu ada masa periodisasinya. Setelah 6 bulan barangkali kekebalannya sudah akan berkurang dan ada kemungkinan dia terkena infeksi ulang. Apalagi menurut Rosehan, dengan varian Omicron ini, itu lebih menular dan dia bisa menembus vaksinasi yang ada,” pungkasnya.