KOTABARU, metro7.co.id – Sebulan menjabat Kepala Lembaga Permasyarakatan (LAPAS) II, Kotabaru, Hidayat melakukan sejumlah gebrakan.

Pria kelahiran Pulau Sumatera ini sebelum bertugas di Kotabaru pernah menjabat di Lapas Pagar Alam, Nusa Kambangan, Buntok dan Muara Enim

Hidayat mengaku pertama menginjakkan kaki di Lapas Kotabaru dihadapkan dengan permasalahan.

“Pertama saya datang permasalahan bau yang saya temui, tapi kami mencoba meminimalisirnya dengan membuatkan resapan, sekarang agak mendingan,” ujar Hidayat saat coffee morning dengan awak media, Kamis (23/7/20), di Lapas Kotabaru.

Selain itu kata Hidayat, over kapasitas yang terjadi di lapas, barang tentu menimbulkan persoalan baru.

“Lapas ini kan harusnya dihuni sekitar 287 orang, dihuni sekitar 940 orang. Tentu ada persoalan baru yang muncul, misal warga binaan tidur ada yang bergelantungan. Namun sekarang tidak ada lagi tidur bergelantungan, kami sudah buatkan dipan dipan,” ujar dia

Gebrakan lain yang ia lakukan dengan membangun human monitoring. Ia mencoba membangun komunikasi dua arah dengan warga binaan.

“Kami juga bikin kan kotak- kotak di depan tahanan. Jadi misalkan ada hal yang pengin diutarakan bisa di sampaikan lewat kotak surat itu,” kata dia lagi.

Hidayat mengatakan bahwa pihak lapas juga menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dengan BLK untuk pelatihan hidroponik, untuk memberikan keterampilan dan kemandirian.

“Pembinaan ini tentunya juga perlu dukungan dari semua pihak, yakni masyarakat, ya termasuk media, pemerintah, petugas, dan narapidana itu sendiri,” ujarnya.

Ia juga meminta peran media dan dukungan kepada dirinya dan lapas agar terjalin sinergi yang baik. ***