KOTABARU – Baru selesai diperbaiki jalan di Kecamatan Kelumpang Selatan sudah harus diperbaiki lagi. Ada beberapa titik jalan yang retak. Kerusakan mulai terjadi sekitar dua bulan belakangan.

Lokasi jalan yang rusak berada di
jalan penghubung Desa Plajau Baru dengan Pantai, di Kecamatan Kelumpang Selatan.

Jalan sepanjang 8 kilometer dan lebar sekitar 5 meter tersebut dikerjakan oleh PT Salsabila Unires Nusantara. Pengerjaannya bersumber dari APBD Kotabaru tahun 2019, menelan dana sebesar Rp 8 miliar.

Kondisi tersebut dikeluhkan masyarakat ke DPRD Kotabaru. Mereka merasa tidak puas. Minggu (26/1), ketua DPRD pun turun kelapangan untuk memastikannya.

“Pekerjaannya telah selesai dilakukan oleh pihak kontraktor dua bulan terakhir ini, tetapi belum tentu sesuai dengan apa yang diharapkan. Makanya hari ini mencek kelapangan apakah pekerjaannya sudah sesuai atau tidak,” kata Ketua DPRD Kotabaru, Syairi Mukhlis saat dilokasi.

Ia menduga proyek pengaspalan yang dikerjakan terkendala teknis yang dihadapi, kemungkinan waktu pengerjaan tanah dalam kondisi labil sehingga tidak terlalu kuat menahan beban diatasnya.

“Saya liat pekerjaan yang dilaksanakan dikejar waktu sehingga tidak maksimal. Pada saat lelang terlambat dan ini menjadi bahan evaluasi kedepan. Pada APBD 2020 pekerjaannya kembali dilanjutkan dengan estimasi biaya mencapai Rp4 miliar lebih,” ujar Syairi.

Bulan Pebruari ini, ia berharap pelaksanaan bisa dilakukan agar waktunya panjang, sehingga hasil yang dicapai sebagaimana harapan. Di awal penganggaran proyek ini pun sempat terjadi pemangkasan dari angka Rp11 miliar turun menjadi Rp 8 miliar.

“Setelah turun kelapangan dan melihat ada beberapa titik jalan kondisi jalannya retak, karena masih ada ikatan dengan kontraktor yaitu pemeliharaan selama 180 hari dan itu menjadi tanggung jawab mereka untuk benar-benar memperbaikinya,” ucap Syairi

Terkait ini, Syairi mengimbau Camat Kelumpang Selatan segera melaksanakan rapat koordinasi bersama seluruh kepala desa terkait angkutan muatan yang tidak melebihi kapasitas 7 ton.

“Jalan ini harus dinikmati oleh masyarakat luas bukan hanya perseorangan saja. Selepas ini, kami akan mengadakan rapat kerja bersama instansi terkait guna mengevaluasi proyek jalan itu apa yang menjadi kendalanya. Kemudian, kita perbaiki bersama bukan untuk mencari kesalahan sehingga kedepan jalan yang akan dibangun baik dari segi kuantiti maupun kualitas sesuai dengan harapan, tidak sedikit APBD yang dikucurkan untuk proyek akses jalan semacam itu,” ujarnya.

Camat Kelumpang Selatan, Siti Sarah senang dengan kedatangan Ketua DPRD meninjau langsung jalan yang dikerjakan.

“Alhamdulillah saya dan masyarakat di Kelumpang Selatan senang dengan kedatangan Ketua DPRD ke wilayah kami. Ini merupakan wujud perhatian secara nyata yang ditunjukkan,” ujarnya.

Camat mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi bersama-sama dengan seluruh kepada desa yang ada di Kecamatan Kelumpang Selatan untuk bisa menjaga dan memelihara jalan yang sudah dibangun dengan baik.

“Yang menjadi perhatian jangan sampai ada yang melintas melebihi muatan sehingga nanti akan cepat rusak. Kami juga minta perjuangkan kepada wakil rakyat yang duduk di DPRD utamanya adalah Ketua Dewan agar jalan ini bisa disambung kembali pengaspalannya sampai menuju jalan poros yang ada di Kecamatan Kelumpang Hilir,” harapnya.

Pengawas pekerjaan PT Salsabila Unires Nusantara, Devi Budi Saputra memastikan bahwa pihaknya tetap berada disana hingga proses pemeliharaan selama 180 hari terpenuhi.

“Kami tidak akan kemana-mana sampai masa pemeliharaan selesai, dan proyek jalan ini di kerjakan selama 60 hari,” tukasnya. (metro7/syn/rel).