KOTABARU, metro7.co.id – Hasil panen padi di Desa Pudi Seberang, Kecamatan Kelumpang Utara, mengalami peningkatan. Bupati Sayed Jafar sangat mengapresiasi serta merasa senang atas hasil yang dicapai oleh kelompok ‘Tani Maju Bersama’, Desa Pudi Seberang.

Kelompok Tani Maju Bersama dapat menghasilkan 7,3 ton per hektar dari sebelumnya yang hanya 2,4 ton di lahan seluas 25 hektar.

“Alhamdulillah, pertanian kita hasilnya sangat memuaskan. Saya atas nama pemerintah sangat bergembira atas keberhasilan ini,” kata Sayed Jafar saat menghadiri panen raya, kemaren.

Ditegaskannya lagi, bahwa pertanian merupakan salah satu program dari pemerintah daerah yang juga termasuk dalam visi-misi agrobisnis dan pariwisata.

Selain itu, hasil panen raya ini untuk mendukung ketersediaan pangan dalam menghadapi COVID-19, serta meningkatkan mutu intensifikasi agrobisnis padi sawah di Kotabaru.

“Kami akan terus memberikan bantuan demi kelangsungan pertanian kita,” ujarnya.

“Harapan saya untuk kelompok tani terus berusaha semaksimal mungkin menjaga keberhasilan ini, dan terus mengasah ilmu yang didapat dari para penyuluh,” tukas bupati.

Kegiatan intensifikasi agrobisnis padi seluas 100 hektar di Kotabaru, kata Kepala Dinas Pertanian Ir Hairuddin, dilakukan di empat lokasi, dengan luasan masing-masing 25 hektar, diantaranya di Desa Sungai Pasir, Pulau Laut Tengah, Teluk Mesjid, Pulau Laut Timur, Pudi Seberang, Kelumpang Utara, dan Bakau, Pamukan Utara.

Hairuddin mengatakan untuk permasalahn air pihaknya akan bekerja sama dengan perusahaan PT Arutmin, dengan cara memanfaatkan lahan bekas tambang perusahaan untuk irigasi persawahan bagi para petani di Kelumpang Utara

“Hasil ini harus terus kita tingkatkan, jangan pernah merasa puas, sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat,” pungkas Hairuddin

Pada kesempatan ini juga diserahkan oleh bupati beberapa bantuan dari dinas sosial untuk masyarakat Kelumpang Utara, seperti bantuan tunai kepada dua orang penderita disabilitas, empat orang lansia serta rehap rumah program rutilahu (rumah tidak layak huni), 1 unit alat perontok padi dan karung beras dari bahan plastik. ***