KOTABARU – PT Arutmin Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara tetap optimis bisa tetap exist dalam bisnis batubara.

“Setelah tiga tahun sempat membaik market batubara kembali lesu, dikarenakan permintaan batubara di eropa menurun karena lebih banyak permintaan ke gas alam cair (LNG) karena harga LNG turun. Juga akibat perang dagang Amerika dan Cina. Kita juga belum tau sampai kapan situasi ini terjadi,” kata CEO PT Arutmin Indonesia, Ido Hutabarat saat menghadiri halal bihalal keluarga besar PT Arutmin NPLCT, Senakin dan Batulicin di Gedung Paris Barantai, Sabtu (6/7).

Untuk itu kata Ido, pihaknya harus melakukan penghematan- penghematan pembiayaan, ia mengatakan akan mengadakan pertemuan workshop dalam waktu dekat di internal untuk membicarakan tindakan apa yang diambil perusahaan selanjutnya menghadapi kelesuan bisnis batubara.

Ido mengatakan Arutmin sendiri di Kotabaru kontraknya sampai tahun 2020. Selanjutnya perusahaan masih menunggu pemerintah terkait perpanjanhan PKP2B menjadi IUPK yang baru seperti apa.

“Sampai saat ini kita masih menunggu perpanjangan IUPK,” ujarnya.

Presiden Direktur Kemal Siregar sendiri yakin pemerintah tetap memberikan yang terbaik terkait izin terhadap tambang.

“Kami optimis pemerintah memberikan jalan yang terbaik untuk tambang. Arutmin tetap bergerak dibidang tambang karena kita besar dari tambang,” imbuhnya. (metro7/syn).