KOTABARU, metro7.co.id – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, produsen semen Tiga Roda menyelenggarakan Indocement Goes to Campus (IGTC) secara elektronik, memperingati Hari Bangunan Indonesia (HBI), jatuh pada 11 Nopember 2020

Rangkaian webinar digelar Indocement pada tanggal 4 November, 11 November, dan 7 Desember 2020. Pada rangkaian kedua webinar yang dilaksanakan tersebut, Indocement bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan webinar dengan tema ‘Kelincahan Dunia Konstruksi Menghadapi Era New Normal dalam Perspektif Bisnis, Manufaktur, dan Teknologi’.

Direktur SDM, Antonius Marcos menyebut bahwa untuk narasumber kegiatan webinar adalah Direktur Indocement, Troy D. Soputro, CEO Trinitiland Ishak Chandra, dan Dosen Prodi Teknik Sipil ITB, Rani G Pradoto ST M.Sc PhD.

Sedangkan untuk opening speech disampaikan oleh Kepala Program Studi S2 Teknik Sipil ITB, Sony Sulaksono Wibowo, PhD, yang diikuti oleh 762 peserta.

“Tema ini diangkat untuk membahas bagaimana dampak dari pandemi COVID-19, terhadap dunia konstruksi di Indonesia, serta bagaimana perusahaan kostruksi dan pendukungnya bisa beradaptasi terhadap Era New Normal sehingga bisa menjalankan bisnis asusual,” kata dia

Ia menjelaskan terkait dengan peringatan Hari Bangunan Indonesia yang pertama kali di deklarasikan di Jakarta pada 11 Nopember 2014 lalu oleh berbagai komponen konstruksi di Indonesia, baik pengembang, kontraktor, arsitek, akademisi, konsultan dan para tokoh konstruksi bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR).

“HBI mengusung visi, membentuk manusia pembangun yang berkualitas untuk mewujudkan bangunan dan infrastruktur berkualitas serta berkelanjutan bagi generasi masa depan yang sehat dan sejahtera,” ujarnya

HBI bertujuan untuk mengajak seluruh pelaku usaha dunia konstruksi dan unsur masyarakat umum untuk menjaga komitmen terhadap standar bangunan berkualitas, memiliki durabilitas tinggi, ramah lingkungan, serta mencerminkan budaya Indonesia.

“Diharapkan HBI mampu mendorong pengembangan dan inovasi baru pada bidang desain, material, metode, dan teknologi yang dapat menghasilkan bangunan berkualitas,” katanya

Dalam rangka memperingati HBI, sambungnya Indocement rutin melakukan berbagai kegiatan Indocement Goes to Campus dan Indocement Goes to Community, yang antara lain bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman, KemenPU- PR serta Yayasan Habitat Kemanusiaan pada 2015 mendeklarasikan gerakan peduli Rumah layak untuk rakyat, di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, melalui inisiatif pembangunan rumah dengan teknologi dan labrikasi sederhana sehat (RISHA-Indocement/RI) yang merupakan kolaborasi bersama antara KemenPU-PR dan Indocement.

“Teknologi ini cocok untuk membangun rumah instan sehat dan sederhana (RISHA) yang mudah dan cepat pembangunannya, berkualitas dan terjangkau, bekerjasama dengan Dompet Dhuafa pada 2018 memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa di Lombok melalui edukasi bangunan tahan gempa dan pembangunan satu unit bangunan Rumah Pracetak Indocement (RAPI),” kata dia.

Marcos juga mengatakan, bantuan tersebut dimanfaatkan sebagai Puskesmas Pembantu di Kecamatan Sambelia tepatnya di jalan raya Sambelia, Labuhan Pandan, Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.

Seminar dan road show dilaksanakan ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk memperkenalkan dunia konstruksi kepada mahasiswa dengan mengusung berbagai tema terkini menyangkut bidang teknologi konstruksi. Beberapa kampus yang pernah dikunjungi adalah, Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang (2014), Unika Atmajaya, Yogyakarta dan Universitas Indonesia, Depok (2019).

Selain itu juga melakukan renovasi lapangan serbaguna di SMK Negeri 1 Gunung Putri. Renovasi yang dilakukan adalah betonisasi lapangan yang selama ini menggunakan paving block (2019). Melakukan bedah Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) rutin yang tersebar di desa-desa mitra kami di tiga lokasi Pabrik Indocement, Citeureup, Bogor, Palimanan, Cirebon dan Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. *