KOTABARU, metro7.co.id – Seorang nelayan di Kotabaru dilaporkan hilang saat melaut.

Sabtu (4/3/23), sekitar pukul 18.00, pihak Polsek Kelumpang Hulu menerima informasi dari Kepala Desa Karang Payau, bahwa seorang hilang di laut saat menjaring udang

Identitas warga diketahui bernama Wahyudin kelahiran 1987, beralamat di RT. 2 Desa Karang Payau, Kelumpang Hulu.

Kapolsek Kelumpang Hulu, Iptu Abdul Somad menceritakan pada Sabtu kemarin sekitar jam 05.30 wita korban berangkat ke laut dari Desa Karang Payau untuk menjaring udang (menggondrong) di sekitaran laut Karang Sirkal, Muara Sungai Bangkalaan Desa Bangkalaan Melayu, Kelumpang Hulu.

Sekitar jam 15.00 wita keadaan cuaca hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

Seorang nelayan yakni HD, yang berjarak sekitar 100 meter dari korban pun mendatangi mengajak korban untuk berteduh karena cuaca tidak memungkinkan

“Saat itu korban sedang menarik jaring udang. Selanjutnya HD ini meninggalkan korban berteduh menuju ke dalam Sungai Gayung Desa Bangkalaan Melayu yang berjarak sekitar 3 KM dari tempat korban menjaring udang,” kata Kapolsek

Sekitar jam 15.30 wita keadaan cuaca hujan telah reda. Nelayan HD kemudian mendatangi lokasi menjaring udang dengan maksud untuk memasang jaring.

Ia melihat perahu korban dan jaring masih dalam keadaan terpasang di laut. Ia mendekati perahu korban, namun korban tidak terlihat di atas perahu.

“Ia membuka atap penutup perahu hanya melihat baju korban serta topi korban,” ujar Kapolsek

Karena merasa ada kejanggalan kemudian HD mencari nelayan satunya yang menjaring ikan disekitaran TKP. Dan memberitahukan kepadanya bahwa korban tidak ada di atas perahunya.

Mereka bersama-sama mendatangi perahu korban, setelah sampai di perahu korban kedua saksi berputar – putar disekeliling perahu korban mencari korban

Lantas mereka menghubungi pihak keluarga korban menggunakan HP memberitahukan bahwa korban tidak berada di atas perahu, hanya tertinggal jaring dan peralatan lainya.

Sekitar jam 18.30 Wita warga Karang Payau dengan menggunakan 10 perahu mendatangi TKP untuk melakukan pencarian dan evakuasi perahu korban. Korban pun belum ditemukan.

Kapolsek menyebut, berdasarkan hasil interview yang dilakukan dengan saksi-saksi di TKP bahwa dimungkinkan korban terkena sambaran petir pada saat korban mengangkat jaring udang.

Saat itu memang cuaca sedang hujan lebat disertai angin kencang dan petir, sehingga dimungkinkan korban pingsan dan tercebur kelaut.

Posisi korban saat didatangi diajak berteduh karena cuaca tidak memungkinkan sedang menarik jaring udang di buritan perahu.

“Para saksi ini menyampaikan bahwa terjadi beberapa kali suara petir yang kencang dan keras saat cuaca hujan di lokasi tersebut,” tuturnya

“Saat ditemukan perahu korban oleh para saksi dalam keadaan jaring masih terpasang di laut dan udang belum terlepas dari jaring yang telah berada di perahu,” tambahnya. ***