Barabai — Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (Pusarpedal – KLH RI) hanya mendapuk lima laboratorium lingkungan se Indonesia sebagai lab pilot project. Penunjukan lab yang akan mendapatkan DAK LH itu dinilai mampu memenuhi 6 kriteria, telah dievaluasi serta diverifikasi. Pada akhir 2014 akan mendapat akreditasi.
Khusus pulau Kalimantan, hanya UPT Laboratorium Lingkungan BPLH HST yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Batali Raya Desa Benawa Tengah Barabai dan Laboratorium Lingkungan BLH Kota Pontianak. Sisanya justru berada di level provinsi, yakni UPT Laboratorium Lingkungan BLHD Provinsi Nusa Tenggara Timur, UPTB BPPL Bapedal Aceh, dan UPT Laboratorium BLH Provinsi Bengkulu.
Kepala BPLH HST Ahmad Tamzil mengatakan, pemilihan laboratorium telah melalui tahapan evaluasi kinerja serta hasil verifikasi akhir. Apalagi, pada 2014 mendatang Pusarpedal – KLH  akan  menjalankan program percepatan pembinaan laboratorium daerah menuju terakreditasi. Pemantapan program berdasarkan keputusan dari rapat koordinasi antara Pusarpedal dengan Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) di Jakarta.
“Penunjukan Laboratorium Lingkungan sangat menguntungkan daerah, dan di Kalsel cuma di Barabai yang ditunjuk sebagai Pilot Project. Jadi, selain ada peluang PAD, juga memudahkan pengusaha atau institusi lain untuk memangkas jarak, waktu, biaya. Tak perlu jauh ke Banjarbaru untuk menguji sampel, cukup ke Barabai saja,” kata Ahmad Tamzil, baru-baru tadi.
Menurutnya, tinggal langkah kedepan yaitu mengikuti program percepatan pembinaan laboratorium daerah untuk mendapatkan akreditasi. Sementara ini, HST bisa memenuhi semua syarat seperti penyusunan dokumentasi sistem manajemen mutu, memiliki sumberdaya lab dengan SDM dan peralatan yang cukup. terpenting, telah mengikuti uji profisiensi  untuk mengevaluasi unjuk kerja laboratorium dengan cara uji banding antar laboratorium.
“Jadi, untuk menguji lingkungan baik air, udara, tanah, cukup di HST saja. Insya Allah proses akreditasi selesai akhir 2014,” katanya.
 Terpisah, Plt Kepala UPT Laboratorium Lingkungan HST Irfan Sunarko ST mengatakan, sejak 2010, 2011 dan 2012, Lab Lingkungan HST telah mengikuti Uji Profeisiensi yang dilaksanakan oleh Pusarpedal – KLH. Selama tiga tahun, hasilnya selalu memuaskan.
Tenaga handal saat ini, ujarnya baru diperkuat empat orang PNS dan lima orang tenaga honor khusus analis limbah logam berat, organic, analisis kimia dan mikro biologi. Kedepan, minimal membutuhkan 16 analis lagi agar mencapai standar. “Setelah ada MoU dengan BLHD Provinsi Kalsel,  Pusarpedal – KLH RI, BPLH HST dan disaksikan Pusat Pengelolaan Ekoregion. Tentu ada pembagian tugas, wewenang, karena tiga Lab yang ada saat ini sudah overload menangani sampel,“ pungkasnya. AdvHumHST