BANJARMASIN, metro7.co.id – Masa tugas Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Wakil Gubernur Rudy Resnawan resmi berakhir Jumat 12 Februari 2021. Tak terasa telah lima tahun keduanya bekerja, berkarya dan berinovasi dalam memimpin banua sejak dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara pada 12 Februari 2016 silam.

Komitmen Sahbirin bersama Rudy Resnawan, adalah bekerja tuntas dan ikhlas untuk rakyat dengan jargon bergerak bersama menuju Kalsel yang Mandiri dan Terdepan (Mapan),  Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berkelanjutan, Berdikari dan Berdaya Saing.

Tentunya ada tantangan dan hambatan yang harus dilalui dalam upaya pembangunan selama lima tahun. Namun kepemimpinan Sahbirin Noor – Rudy memberikan dampak signifikan bagi kemajuan pembangunan di Kalsel.

Gaya kepemimpinan aktif Sahbirin Noor yang juga menjadi catatan khusus. Berbagai daerah pelosok Kalsel disambanginya baik secara tak resmi maupun melalui kegiatan turun ke desa (Turdes). Selain ajang silaturahmi dan juga menyerap aspirasi masyarakat khususnya di pedalaman yang selama ini tak pernah dikunjungi pejabat setingkat gubernur.

“Saya lebih suka turun ke bawah untuk menyelesaikan persoalan, karena masalah itu ada di lapangan dan untuk menyelesaikannya kita harus turun langsung,” kata pria yang akrab disapa Paman Birin itu usai dilantik tahun 2016 silam.

Blusukan ke berbagai daerah pelosok memberikan dampak signifikan terbukanya konektivitas daerah perkotaan dan pelosok desa. Dan semuanya berujung pada pemerataan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Berdasar bank data media ini  Pada tahun 2020 telah dibangun 9 buah SMA/SMK baru di wilayah terpencil Kalsel.

Indikator kesejahteraan masyarakat petani, peternak, nelayan dan pekebun juga mengalami peningkatan signifikan. Nilai tukar usaha pertanian (NTUP) Kalsel mencapai diatas 100 persen pada akhir tahun 2020. Tingginya NTUP merupakan indikator kesejahteraan di sektor tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan dan peternakan serta perikanan di Kalsel.

Capaian kinerja turut menuai penghargaan tingkat nasional baik kepada gubernur secara individu maupun perangkat daerah Pemprov Kalsel. Sebanyak 103 penghargaan diraih sejak tahun 2016 awal kepemimpinan Paman Birin – Rudy.

Terakhir anugerah Pena Emas tahun 2021 dari PWI Pusat kepada Sahbirin Noor atas dedikasinya terhadap kemajuan pers Kalsel maupun tingkat nasional.

Sahbirin Noor menekankan, kepada jajaran SKPD Pemprov Kalsel agar bersinergi dengan kabupaten kota dalam menyusun program pembangunan dengan memperhatikan prioritas pembangunan yang ingin diwujudkan.

“Susunlah rencana pembangunan yang memberikan dampak positif bagi peningkatan SDM, Peningkatan daya saing ekonomi, pencapaian tata kelola pemerintahan yang baik, hadirkanlah program dan kegiatan pembangunan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat,” pesannya saat Musrenbang 2020 lalu.

Dalam penanganan bencana, Paman Birin berkomitmen yang tinggi. Semenjak tanggap darurat wabah covid ditetapkan pada Maret 2020, ia aktif turun ke berbagai desa dan kota membantu masyarajat Terdampak secara ekonomi akibat kebijakan pembatasan sosial.

Begitu pula saat bencana banjir yang baru terjadi sejak awal tahun 2021. Paman Birin berperan aktif melakukan konsolidasi dan koordinasi penanganan banjir baik dengan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten kota serta Forkopimda. Ia juga mengambil peran di lapangan, dengan setiap hari terjun ke berbagai daerah Terdampak banjir untuk mendistribusikan bantuan baik secara pribadi atau atas nama pemerintah.

Indikator keberhasilan kepemimpinan Paman Birin – Rudy tersajikan melalui indikator makro. Capaian ini tentunya bukan hasil kerja saja. Indikator keberhasilan kepemimpinan Paman Birin – Rudy tersajikan melalui indikator makro. Capaian ini tentunya bukan hasil kerja satu atau dua orang namun kerja kolektif.

Bersinergi dengan jajaran Forkopimda, TNI/Pori, DPRD, seluruh pimpinan dan unsur SKPD di lingkup Pemprov Kalsel, pemerintah kabupaten/kota se Kalsel, stake holder terkait, berbagai organisasi, serta dukungan elemen di masyarakat.

Berdasar data makro, Indeks pembangunan manusia (IPM)  Kalsel terus meningkat dari tahun ke tahun, dimana pada 2016 dengan skor 69,05  menjadi 70,91 pada tahun 2020.

Tingkat Pengangguran  terbuka pada tahun 2016 tercatat 5,45 persen menurun menjadi 4,31 persen pada tahun 2019.

Tingkat kemiskinan pada tahun 2016 tercatat 4,52 persen, relatif mengalami peningkatan pada tahun 2019 4,55 persen.

Namun tingkat kemiskinan Kalsel jauh berada dibawah tingkat nasional sebesar 9,41 persen dan bahkan tercatat tingkat kemiskinan terendah di tingkat regional Kalimantan. Ini artinya Kalsel mampu menekan angka kemiskinan dengan baik.

Sementara tingkat pertumbuhan ekonomi Kalsel relatif stabil, tercatat pada tahun 2016 sebesar 4,38 persen, tahun 2017 sebesar 5,28 persen, tahun 2018 sebesar 5,13 persen dan pada tahun 2019 sebesar 4,08 persen.

Sedangkan Indeks Gini Kalsel pada tahun 2016 mendapatkan nilai 0,332 menjadi 0,334 pada tahun 2019.

Capaian Berbagai Sektor Pembangunan

Capaian pembangunan Kalsel di berbagai sektor lainnya juga dapat kita lihat dari data yang dihimpun .

Pada sektor infrastruktur, menunjukkan progres peningkatan yang siginifikan.

Untuk irigasi dalam kondisi baik tahun 2016 sebesar 10,1 persen meningkat pesat menjadi 47 persen di tahun 2020.

Cakupan layanan air minum tahun 2016 sebesar 73,54 persen meningkat jadi 82,70 persen pada tahun 2020. Pelayanan pengelolaan air limbah tahun 2016 sebesar 30,99 persen jadi 68,82 persen di tahun 2020.

Terakhir kondisi jalan provinsi dalam keadaan mantap (baik dan sedang) tahun 2017 sebesar 71,71 persen menjadi 82,70 persen di tahun 2020.

Proyek infrastruktur yang berhasil dirintis selama adalah jalan bebas hambatan antara Kecamatan Mantewe Tanah Bumbu – Karang Intan Kabupaten Banjar sepanjang 160 kilometer. Pembuatan jalan sejak 2017 ini membuka daerah terisolir di berbagai Kecamatan seperti Aranio dan Sei Pinang di Kabupaten Banjar, Kusan Hulu dan Mantewe di Tanah Bumbu.

Selain itu pembangunan jalan akses Bandara ke Internasional Syamsuddin Noor, RTH di Banjarmasin, jembatan Sei Lulut dan Sei Gardu, jembatan akses ke  Sekumpul Martapura, Rehab kawasan makam Datu Kalampayan serta pembukaan akses jalan baru sepanjang 6 KM menuju kawasan wisata relijius di Kabupaten Banjar tersebut.

Penyediaan dan pemerataan pembangunan infrastruktur ke seluruh wilayah sesuai tata ruang yang telah dibuat memberikan dampak peningkatan pada kuantitas dan kualitas infrastruktur.

Sementara Persentase infrastruktur ke-PU-an kondisi baik pada 2018 tercatat 60,02 persen menjadi 67,38 persen pada tahun 2020 dan diproyeksikan pada akhir tahun 2021 menjadi 70,89 persen.

Pada Bidang sumber daya manusia, dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan. Ini tergambar dari angka  rata-rata lama sekolah dari 7,7 pada 2016 menjadi 8,5 dan ditargetkan hingga akhir tahun 2021 mencapai nilai 9.

Derajat kesehatan masyarakat juga meningkat dengan data angka harapan hidup pada tahun 2016 dengan nilai 67,66 menjadi 69,28 pada tahun 2020 dan ditarget pada akhir tahun 2021 mencapai nilai 69,64.

Selama lima tahun terakhir juga terjadi peningkatan kualitas daya saing tenaga kerja, angka partisipasi angkatan kerja pada 2016 nilai 69,91 menjadi 70,46 pada 2020 dan ditarget pada akhir tahun 2021 tercapai nilai 70,58.

Pada bidang pemerintahan, kinerja Pemprov Kalsel tergambar dari raihan opini WTP dari BPK RI atas laporan keuangan sejak 2016 hingga 2020 dan ditarget opini serupa pada tahun 2021. Terwujudnya aparatur professional dan pemerintahan akuntabel tergambar dalam raihan nilai Sakip yang terus meningkat yaitu kategori BB dengan nilai 78,52 pada 2016 menjadi Kategori BB dengan nilai 80,56. ***