Banjarmasin – Ketika ingin mendahuli sebuah mobil truk, naas menimpa Intan Predinasari Putri (19), seorang mahasiswi Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin ini.
Motornya tersenggol, terjatuh dan tubuh korban, warga asal Yogyakarta di Jalan Broto Kusuman ini, tergilas roda truk hingga tewas, Kamis (7/2), sekitar pukul 13.30 WITA, di Jalan Bumi Mas (lokasi) Banjarmasin.
Sementara pengemudi truk, Sony (34) langsung diamankan ke Unit Laka Lantas Polresta Banjarmasin guna menjalani pemeriksaan.
Selain mengamankan sopir bertempat tinggal di Jalan Djok Mentaya Banjarmasin, petugas juga mengamaankan mobil truk bernomor polisi DA 9971 G dan sepeda motor korban.
Dari keterangan diperoleh, ketika korban melintas di lokasi kejadian mengendarai motor Honda Vario dari dalam menuju luar jalan raya.
Tepat di depan Kompleks Handayani, sepeda motor bernomor polisi DA 6145 NK, yang kendarai Intan, berupaya mendahului mobil truk, yang ada di depannya dari sebelah kanan.
Namun, dari arah berlawanan ada sepeda motor. Korban  kaget dan `ngerem’. Pada saat itu, diduga korban tersenggol bagian belakang truk hingga tk bisa menguasai laju motornya, hingga oleng.
Sepeda motor yang dikendarainya terpental ke sisi jalan  kanan. Sementara korban terjatuh ke bagian kiri jalan dan saat bersamaan roda belakang truk menggilas tubuhnya.
Mengetahui adanya bunyi benda mengenai roda belakang, Sony menghentikan laju truknya, dan baru sadar telah menabrak korban.
Kasat Lantas Polresta Banjarmasin, Kompol Moerdilly Sik melalui Wakasat AKP Yakub membenarkan telah menangani kasus kecelakaan lalu lintas yang menimpa mahasiswi kedokteran itu.
“Saat ini kita belum bisa memastikan apakah sopir truk sebagai tersangka atau tidak. Kita masih melakukan pemeriksaan baik itu sopir truk atau saksi-saksi di tempat kejadian,’’ ujarnya.
Disesalkan
Pada bagian lain sopir truk itu mengaku tidak menyadari kalau mobil truk yang di kemudikan menabrak korban Intan hingga tewas.
“Aku benar-benar tidak tahu kalau roda belakang sebelah kanan mengenai korban,’’ jelas Sony sambil menutup wajahnya dengan tangan.
Keterangan lain, tadinya sebelum kejadian itu, korban Intan, ingin mengikuti lomba busana jilbab.
Menurut ayah korban, Syaharidin, sebelum itu, dirinya melihat anaknya berbeda dari biasanya.
Padahal anak pertamanya ini rencananya mau mengikuti lomba busana jilbab di Sabilal Muthadin Banjarmasin.
Ketika berada di salon untuk melakukan tata rias wajah, ia sempat melihat ada perubahan sebanyak dua kali, kenangnya.
Sementara itu,  H Tajudin Wakil Ketua Kadin Provinsi Kalsel (sebagai perwakilan keluarga) kepada [{wartawan}], menyayangkan terhadap pihak Rumah Sakit Siaga Banjarmasin, tak mau menerima korban kecelakaan yang sangat parah.
Karena diketahui sebelum dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, korban pada pertolongan pertama dibawa ke Rumah Sakit Siaga, namun ditolak pihak rumah sakit
“Walau belum ada keluarga yang mau bertanggung jawab soal administrasi, hal tersebut sangat memalukan. Harusnya lebih memberikan pertolongan pertama, apalagi soal hidup matinya seseorang,’’ sesalnya. (Metro7/Aa)