Foto : polrestabanjarmasin
Banjarmasin – Pelaku pembunuhan keji terhadap seorang mahasiswi cantik Fakultas Kedoktoran Unlam Banjarmasin Lucky Daniar, di Jalan Raya Banjar Indah Permai, Komplek Green Resident RT.17 Banjarmasin Selatan, akhirnya ditangkap kepolisian Polsekta Banjarmasin Selatan yang mendapatkan back up unit Jatanras Polresta Banjarmasin, Jum’at (4/10).
Perbuatan biadap yang dilakukan tersangka bernama Khairul Mualimin alias Oyong (25), warga Jalan Kelayan A Gang Antasari. Di latar belakangi karena tersangka ingin meminta uang kepada korban seratus ribu rupiah untuk membayar hutang, namun korban menolak dan berontak hingga membuat tersangka panik dan menusukan pisau kepunggung korban dan menggorok leher korban.
Tersangka diamankan sekitar Pukul 11.30 Wita, di Jalan Kelayan A depan Gang Antasari tersebut, ketika tersangka ingin melaksanakan sholat Jumat.
Menurut buruh bangunan didepan rumah korban ini, sebelum menghabisi nyawa Lucky tersangka datang menyelinap masuk di rumah korban dengan melewati pintu samping,  saat itu korban tidak ada di rumah,  setelah  dua jam kemudian korban datang. Dan saya langsung bersembunyi di kamar mandi, “Saat itu saya masih didalam rumah,  korban datang.  Saya langsung bersembunyi salah satu kamar mandi  korban yang ada di dalam rumah itu , dan korban ketika sampai rumah santai dahulu,  setelah itu korban sempat mandi, ” ujar Oyong.
Namun naas bagi Oyong, korban ternyata melihat dirinya sedang bersembunyi sehingga terkejut dan berteriak. “Saat melihat saya, membuat korban langsung berteriak hingga saya membekap korban dan menutup mulut agar tidak berteriak, ” kata Oyong, saat melakukan perbuatan itu dalam keadaan mabuk alkohol bercampur suplemen.
Ketika itulah, lantaran panik dirinya langsung membekap korban walaupun korban sempat menanyakan tujuan apa masuk ke rumah. “Lucky aku kesini  handak minta duit aja, seratus ribu. Lamunya ikam bari duit aku bejauh, dan terserah ikam aja lagi. Aku pasrah bila ikam lapor akan kepolisi,” ujar Oyong, mencontohkan ucapkan korban saat itu.
Karena korban merasa keselamatannya terancam kembali mencoba berontak, sehingga membuat Oyong makin panik dan langsung membawa kebelakang rumah, dan mengikatkan korban dengan tali. Entah kenapa tali yang diikat pelaku ke tangan korban malah melonggar dan membuat berontak lagi dan merebut pisau  yang saat itu sudah dipegang Oyong sehingga terjadi saling rebutan pisau.
Pelaku Oyong yang memang tidak bisa berpikir panjang, langsung menyeret korban kedalam kamar, apalagi saat diseret itu korban makin keras berteriak sehingga membuat dirinya langsung menusukkan badik ke punggungg korban. ” Korban makin keras berontak dan berteriak setelah lepas dari bekapan saya, membuat saya panik dan langsung menusukan badik itu di punggung dan di gorok leher korban berkali-kali, ” ucap Oyong yang mengaku hanya lima kali menusuk korban.
Tidak hanya sampai situ saja, setelah melihat korban sudah bersimbah darah, tiba-tiba nafsu birahi pelaku ternyata naik, dan langsung memeloroti pakaian korban hingga memasukan sebuah jarinya ke kelamin korban. “Nafsu birahi saya naik, dan saya langsung memeloroti pakaian Lucky, dan jari tangan saya masukan ke kelaminya hingga membuat saya konak,” katanya sembari mengatakan ketika melihat korban terbaring tewas sudah merasa kasihan.
Setelah melaksanakan aksinya, pelaku bergegas ingin meninggalkan lokasi kejadian namun lantaran melihat dirinya penuh dengan darah langsung berganti pakaian dan membawa sepeda motor korban dan dua Handphone milik korban. ” Sebelum saya pulang, saya memakai jaket almamater korban, agar tidak di curigai  warga. Dan setelah meningalkan korban saya pulang kerumah dan tidak  lama saya langsung menuju arah Pekauman dan membakar baju korban itu di temapt pembungan sampah dikawasan tersebut, setelah itu membelikan teman-teman obat zenith yang uangnya didapat dalam dompet korban sebesar empat ratus ribu rupiah, ” akunya.
Kapolsek Banjarmasin Selatan AKP Didik Subiyakto menjelaskan berhasil diamankannya pelaku pembunuh yang ternyata seorang anak pengusaha kepala sawit di Pangkalanbun ini berawal dari keterangan salah seorang temannya yang mengaku bahwa korban dalam seminggu sebelum menghembuskan napasnya pernah diganggu seorang buruh bangunan diseberang rumahnya. “Ya kami membagi dua team, yang kemudian menemukan titik terang apalagi di TKP kami menemukan barang bukti gajebo, sendal dan celana yang diakui sang mandornya milik pelaku sehingga langsung kami buru dan amankan. Namun lantaran pelaku melawan saat akan diamankan sehingga timah panas bersarang dikaki nya,” ujar perwira muda ini.(metro7/sah)