PARINGIN – Musabaq Tilawatil Quran (MTQ) Nasional tingkat Kabupaten Balangan resmi dibuka oleh Bupati Balangan H Ansharuddin.  Ditandai dengan pemukulan beduk oleh orang No satu di Bumi Sanggam ini, MTQ tingkat Kabupaten Balangan ke-10 resmi di buka.Kamis (22/9) sore kemarin.
Bertempat di lapangan sepakbola Martasura, Kecamatan Paringin, satu persatu prosesi acara dilakukan, dimulai pembacaan Kalam Illahi oleh qori terbaik pada MTQ tingkat Kabupaten, penampilan tarian kolosal, pelantikan dewan juri serta penyerahan piala bergilir bupati kepada Camat Paringin selaku tuan rumah dan ketua pelaksana. Pembukaan juga diakhiri dengan pawai taaruf kafilah, pelatih dan offisial dari delapan kecamatan.
 Pembukaan MTQ yang berlangsung meriah dan semarak, dihadiri Wabup H Syaifullah, Ketua DPRD H Abdul Hadi dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) setempat, Sekda H Ruskariadi Kamenag Balangan, Ketua  Umum LPTQ Balangan Rody Rahmadi Noor serta disaksikan sejumlah pejabat dilingkup Pemkab setempat serta undangan lainnya,
 Camat Paringin Agus Muslim selaku ketua pelaksana dalam laporannya mengatakan,  MTQ yang berlangsung dari Kamis hingga Sabtu (22-24/9) sesuai jumlah cabang yang dilombakan, dilaksanakan pada sembilan tempat, dengan peserta lomba lebih kurang ratusan orang.
 Cabang lomba tilawah remaja dilaksanakan di panggung utama, cabang lomba tartil di Masjid  Al Istiqamah, cabang tahfiz qur’an di masjid Yampi, lomba tafsir qur’an di masjid Yampi, lomba khattil qur’an bertempat di SDN Paringin 1, lomba M21Q di gedung Sanggam, lomba Fahmil qur’an Aula SKB, lomba syahril qur’an di gedung Sanggam dan pawai taaruf di panggung utama Lapangan Martasura.
 Bupati H Ansharuddin dalam sambutannya mengatakan,   pelaksanaan MTQ ini merupakan wadah yang mempertemukan para qori’ dan qori’ah, hafiz dan hafizah, serta segenap kafilah MTQ dari seluruh kecamatan se-kabupaten Balangan. Dalam moment ini, para kafilah datang untuk saling berlomba, mengasah kemampuan dan mengejar prestasi dalam seni baca al-qur’an, serta pemahaman akan isi kandungannya.
 “Selain disini kita untuk berlomba, disini kita juga sekaligus untuk saling mempererat silaturahmi dan ukhuwah di antara kita semua, memperluas persaudaraan di antara sesama warga Balangan,” Ujar Anshar.
 Lebih lanjut Anshar menyebutkan selain  pelaksanaan yang rutin dilaksanakan, tentunya diinginkan terjadinya proses kaderisasi, regenerasi dan pembinaan, yang dapat membentuk insan-insan yang handal dan berdaya saing tinggi, sehingga terjadi peningkatan kemampuan dan kualitas pada sumber daya manusia Balangan.
 “Ajang MTQ ini bisa difungsikan secara maksimal sebagai proses seleksi guna menjaring seluruh potensi SDM dan generasi qur’ani di banua kita, sesuai bidang bakat dan kemampuan masing-masing,” jelasnya.
 Ditegaskan Anshar, dirinya tidak bosan-bosannya mengingatkan kepada kita semua agar tetap teguh pada komitmen, bahwa setiap peserta yang berlomba pada event ini haruslah putra-putri Balangan.
 “Kita jangan mengandalkan SDM dari daerah lain untuk mengangkat nama daerah kita sendiri,” tegas Anshar.
 Menurut orang satu di kabupaten yang berjuluk “Bumi Sanggam”, pelaksanaan MTQ ini juga merupakan ajang seleksi para kafilah yang dipersiapkan untuk menghadapi STQ maupun MTQ tingkat provinsi Kalsel yang akan dilaksanakan nanti.
 Disisi lain, mantan Wabup Balangan dua priode ini meminta kepada panitia dan dewan hakim agar benar-benar memeriksa dengan seksama untuk memastikan para peserta di ajang MTQ ini adalah asli orang banua.
  “Saya tidak berbicara tentang suku,” tegas orang no Satu di Bumi Sanggam.
 Karena Balangan menurutnya, memiliki keragaman latar belakang suku bangsa. Jadi, orang Balangan bukan hanya suku banjar dan dayak saja, namun ada juga suku bugis, jawa, madura, melayu, dan lain-lain, bahkan cina.
 “Baik mereka yang lahir di Balangan, maupun yang pendatang, bila sudah menjadikan Bumi Sanggam sebagai kampung halamannya, dan memenuhi syarat-syarat administrasi kependudukan, maka sudah bisa disebut orang banua,” pungkasnya. (metro7/wnd)